Mohon tunggu...
Chatarina Komala
Chatarina Komala Mohon Tunggu... Tenaga Lepas -

“We write to taste life twice, in the moment and in retrospect.” ― Anaïs Nin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Detik

9 Februari 2011   18:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:45 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berlebihan bukan ? tapi memang semua ini sekarang tampak berlebihan dan tidak sesederhana dulu jika itu menyangkut dirinya.

Dua ratus lima puluh tiga kau bergerak.

Akankah dia jadi datang ?

Mungkinkah dia akan datang ?

Nada pesimis mulai menguasai pikiranku, meskipun aku tahu bahwa semua ini cuma masalah sederhana yang tiba - tiba kubuat rumit.

Dia tidak berjanji akan datang, dan kalaupun dia tidak bisa datang, tentu dia tinggal bilang maaf dan semuanya akan selesai, bukan?

Tapi tidak untuk soal ini. Hhhh..seandainya saja aku tidak pernah merasakan sesuatu padanya, tentu semua ini akan jadi sesederhana itu, bukan ? Seandainya saja..

Stop membuat ini menjadi rumit!

Dan kau terasa bergerak terlalu cepat. Ini sudah dua ratus tujuh puluh kalinya kau bergerak.

Dia tidak datang.

Aku mengalihkan pandangan yang sedari tadi kepadamu menjadi ke sekitar. Masih suasana yang sama. Tidak ada hujan, tidak ada gerimis, tidak ada banjir, tidak ada macet, tidak ada telepon masuk, tidak ada sms -nya, tidak ada sesuatu hal yang bisa membuatku mengerti bahwa dia pasti punya alasan tidak bisa menepati perkataannya saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun