Kedua, mengadakan pertemuan yang lebih fleksibel dan inklusif. Mengingat kesibukan orang tua yang berbeda-beda, sekolah perlu mengatur pertemuan dengan waktu yang lebih fleksibel, misalnya dengan menyediakan beberapa pilihan waktu pertemuan atau menggunakan platform virtual untuk memudahkan orang tua yang tidak dapat hadir secara langsung (Wijaya, 2019). Selain itu, sekolah bisa memanfaatkan pertemuan dengan tujuan tertentu, seperti rapat komite kelas, untuk membahas isu-isu yang relevan dengan pengelolaan kelas, kebijakan, atau aturan yang diterapkan, sehingga orang tua merasa lebih terlibat dalam setiap keputusan yang diambil.
Ketiga, memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya keterlibatan mereka. Tidak semua orang tua memahami betul tentang pentingnya peran mereka dalam pengambilan keputusan di sekolah. Oleh karena itu, pihak sekolah perlu memberikan sosialisasi atau pelatihan tentang bagaimana orang tua bisa terlibat secara aktif dalam pendidikan anak, baik dalam konteks kebijakan kelas maupun dalam mendukung perkembangan akademik dan sosial anak. Menurut Suryani (2017), edukasi tentang peran orang tua dalam pendidikan dapat meningkatkan kesadaran dan motivasi mereka untuk berpartisipasi dalam keputusan-keputusan yang berkaitan dengan anak-anak mereka.
Keempat, melibatkan orang tua dalam perencanaan dan evaluasi kebijakan. Selain dalam pengambilan keputusan, orang tua juga perlu dilibatkan dalam perencanaan dan evaluasi kebijakan yang ada di sekolah. Misalnya, pihak sekolah bisa mengajak orang tua untuk memberikan masukan dalam menentukan aturan kelas atau dalam merancang kegiatan ekstrakurikuler yang relevan dengan kebutuhan dan minat anak. Keterlibatan orang tua dalam perencanaan kebijakan ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, tetapi juga memperkuat hubungan antara orang tua dan pihak sekolah (Setiawan, 2018).
Kelima, membangun rasa saling percaya dan kolaborasi. Untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pengambilan keputusan, sangat penting bagi sekolah untuk membangun hubungan yang saling percaya dengan orang tua. Sekolah harus memberikan ruang bagi orang tua untuk menyampaikan pendapat dan masukan mereka tanpa merasa dihakimi atau diabaikan. Selain itu, kolaborasi antara guru, orang tua, dan peserta didik dalam memecahkan masalah atau menentukan kebijakan kelas akan mempererat hubungan tersebut dan meningkatkan komitmen orang tua dalam mendukung kegiatan sekolah (Rahmawati, 2020).
Terakhir, memberikan penghargaan atas kontribusi orang tua. Salah satu cara untuk memotivasi orang tua untuk lebih terlibat dalam pengambilan keputusan adalah dengan memberikan penghargaan atau apresiasi atas kontribusi mereka. Misalnya, pihak sekolah bisa memberikan ucapan terima kasih dalam bentuk sertifikat atau pengakuan di acara tertentu. Penghargaan ini tidak hanya akan meningkatkan rasa dihargai orang tua, tetapi juga mendorong mereka untuk terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah (Wijaya, 2019).
Secara keseluruhan, langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pengambilan keputusan di SDN 6 Muara Ciujung Timur harus berbasis pada komunikasi yang efektif, fleksibilitas waktu, edukasi tentang peran orang tua, kolaborasi, dan penghargaan atas kontribusi mereka. Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, diharapkan keterlibatan orang tua dapat ditingkatkan, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada kualitas pembelajaran dan perkembangan peserta didik.
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa keterlibatan orang tua dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di kelas IV SDN 6 Muara Ciujung Timur memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pengelolaan kelas, kebijakan, dan kualitas pembelajaran peserta didik. Orang tua tidak hanya berperan dalam mendukung kebijakan yang diterapkan di kelas, tetapi juga dalam mengambil keputusan terkait pengelolaan kelas, seperti aturan kelas dan kegiatan ekstrakurikuler. Keterlibatan ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan perkembangan peserta didik, baik secara akademik maupun sosial.
Namun, meskipun keterlibatan orang tua sangat berpengaruh, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, seperti kesulitan dalam menjangkau orang tua yang sibuk dan kurangnya pemahaman mengenai pentingnya peran mereka dalam pendidikan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan keterlibatan orang tua, sekolah perlu mengambil langkah-langkah strategis, seperti memperbaiki komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua, mengadakan pertemuan yang lebih fleksibel, serta memberikan edukasi mengenai pentingnya peran orang tua dalam mendukung pendidikan anak.