Mohon tunggu...
Chaterine paulina
Chaterine paulina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

☺️

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Orangtua dalam MBS di Kelas IV SDN 6 Muara Ciujung Timur

2 Desember 2024   18:19 Diperbarui: 2 Desember 2024   18:29 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Latar Belakang

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan pendekatan yang menekankan pada pemberdayaan sekolah untuk mengelola sumber daya dan membuat keputusan secara mandiri, dengan melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan, termasuk orang tua siswa. Dalam konteks pendidikan, peran orang tua sangat penting untuk mendukung keberhasilan pendidikan anak, baik dalam aspek akademik maupun sosial. Keterlibatan orang tua dalam MBS dapat berkontribusi secara langsung dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi pengelolaan kelas, serta proses pembelajaran yang lebih efektif. Salah satu bentuk keterlibatan orang tua dalam MBS adalah melalui partisipasi aktif mereka dalam berbagai keputusan yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan di sekolah, termasuk dalam pengelolaan kelas, strategi pembelajaran, serta peraturan kelas yang mendukung perkembangan peserta didik.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan efektif. Namun, keberhasilan pendidikan tidak hanya bergantung pada upaya guru dan sekolah, tetapi juga pada dukungan yang diberikan oleh orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran orang tua dalam implementasi MBS di kelas IV SDN 6 Muara Ciujung Timur, dengan fokus pada pengambilan keputusan yang melibatkan orang tua, baik dalam pengelolaan kelas maupun dalam pembentukan aturan dan strategi pembelajaran. Melalui keterlibatan ini, diharapkan dapat tercipta hubungan yang lebih harmonis antara guru, orang tua, dan peserta didik, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan perkembangan peserta didik di sekolah.

Di SDN 6 Muara Ciujung Timur, keterlibatan orang tua dalam pengambilan keputusan di kelas IV terwujud dalam berbagai bentuk, mulai dari partisipasi dalam rapat komite kelas, pemberian masukan terhadap aturan kelas, hingga keputusan yang berkaitan dengan kebijakan pembelajaran. Melalui manajemen berbasis sekolah, orang tua turut berperan dalam menciptakan iklim kelas yang positif dan mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Namun, tantangan dalam melibatkan orang tua, seperti keterbatasan waktu dan kesibukan, menjadi halangan tersendiri dalam memaksimalkan peran mereka. Oleh karena itu, penelitian ini juga akan membahas langkah-langkah konkret yang dapat diambil oleh pihak sekolah dan guru untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam setiap keputusan yang diambil, guna menciptakan pembelajaran yang lebih optimal dan mendukung perkembangan peserta didik secara menyeluruh.

 

METODE DAN PEMBAHASAN

A. Metode

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus untuk menggali peran orang tua dalam implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di kelas IV SDN 6 Muara Ciujung Timur. Pendekatan studi kasus dipilih karena memungkinkan peneliti untuk menyelidiki secara mendalam fenomena yang terjadi dalam konteks yang spesifik, yaitu bagaimana keterlibatan orang tua dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi pengelolaan kelas dan strategi pembelajaran di sekolah. Menurut Sugiyono (2017), studi kasus memberikan kesempatan untuk memahami kompleksitas fenomena yang ada melalui pengumpulan data secara terperinci dan kontekstual. Dalam konteks ini, studi kasus memberikan gambaran yang jelas mengenai interaksi antara orang tua, guru, dan peserta didik dalam kerangka MBS.

Secara lebih spesifik, penelitian ini berfokus pada peran orang tua dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan kelas dan kebijakan pembelajaran, serta bagaimana hal tersebut mempengaruhi iklim kelas dan hasil belajar siswa. Teori Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang dikembangkan oleh Fullan (2015) menjelaskan bahwa MBS adalah sebuah pendekatan yang memberi otonomi lebih besar kepada sekolah untuk mengelola sumber daya dan membuat keputusan secara partisipatif, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk orang tua. Dengan demikian, orang tua memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam pengambilan keputusan yang langsung berdampak pada kualitas pendidikan di sekolah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan untuk mengamati langsung kegiatan di kelas dan interaksi antara orang tua, guru, dan siswa dalam pengambilan keputusan. Wawancara mendalam dilakukan dengan kepala sekolah, guru, dan beberapa orang tua siswa untuk menggali pemahaman mereka tentang peran orang tua dalam pengelolaan kelas. Dokumentasi digunakan untuk menganalisis berbagai laporan kegiatan yang melibatkan orang tua, seperti rapat komite kelas dan kebijakan yang diambil oleh pihak sekolah. Pengumpulan data ini sejalan dengan prinsip-prinsip MBS yang menekankan pada transparansi, kolaborasi, dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan (Pranata, 2016).

Dalam analisis data, penelitian ini mengacu pada pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk memahami dinamika sosial yang terjadi dalam konteks MBS di SDN 6 Muara Ciujung Timur. Menurut Moleong (2017), penelitian kualitatif bertujuan untuk menggali makna yang terkandung dalam fenomena sosial, yang dalam hal ini adalah keterlibatan orang tua dalam keputusan-keputusan pendidikan di sekolah. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk memperoleh gambaran yang lebih kaya dan mendalam mengenai bagaimana keterlibatan orang tua dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hubungan antara pihak sekolah, orang tua, dan peserta didik.

Dengan menggunakan metode studi kasus ini, diharapkan penelitian dapat memberikan kontribusi bagi pemahaman lebih lanjut mengenai implementasi MBS, khususnya dalam meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan kelas dan kebijakan pendidikan di sekolah dasar.

B. Pembahasan

Peran Orang Tua dalam Pengambilan Keputusan Terkait Pengelolaan Kelas di SDN 6 Muara Ciujung Timur

Keterlibatan orang tua dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan kelas merupakan salah satu aspek penting dalam implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Di SDN 6 Muara Ciujung Timur, orang tua berperan aktif dalam mendukung berbagai keputusan yang diambil oleh pihak sekolah, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan kelas. Sebagai bagian dari komite kelas, orang tua tidak hanya berfungsi sebagai pendukung, tetapi juga sebagai mitra dalam merumuskan kebijakan yang berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran dan suasana kelas. Menurut Pranata (2016), MBS menekankan pentingnya partisipasi pemangku kepentingan, termasuk orang tua, dalam pembuatan keputusan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan prinsip kolaborasi yang menjadi dasar dari MBS, di mana orang tua diharapkan dapat berkontribusi dalam berbagai aspek pengelolaan kelas.

Dalam praktiknya, peran orang tua dalam pengelolaan kelas di SDN 6 Muara Ciujung Timur mencakup beberapa aspek, seperti pengambilan keputusan mengenai aturan kelas, penataan tempat duduk, dan perencanaan kegiatan kelas. Misalnya, dalam rapat komite kelas, orang tua memberikan masukan terkait penataan tempat duduk siswa untuk memastikan kenyamanan dan kedisplinan dalam proses pembelajaran. Keterlibatan mereka tidak hanya terbatas pada aspek administratif, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dalam menentukan kebijakan yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan siswa di dalam kelas (Sutarto, 2017). Dengan demikian, orang tua bukan hanya menjadi pihak yang diberitahu, tetapi juga pihak yang dilibatkan secara langsung dalam pengambilan keputusan.

Peran orang tua dalam pengelolaan kelas juga berkaitan dengan pembentukan iklim kelas yang kondusif. Orang tua yang terlibat dalam rapat dan diskusi terkait pengelolaan kelas dapat memberikan perspektif yang berbeda, yang akan sangat bermanfaat dalam menentukan keputusan yang mengutamakan kepentingan bersama. Misalnya, orang tua memberikan saran mengenai metode pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan tertentu di kelas. Keberadaan orang tua dalam proses ini memungkinkan terciptanya keputusan yang lebih adil dan seimbang, karena keputusan tersebut mencakup pandangan dari berbagai pihak, termasuk orang tua yang memahami kondisi anak di rumah (Hidayat & Fauziah, 2019).

Keterlibatan orang tua dalam pengelolaan kelas di SDN 6 Muara Ciujung Timur juga mendukung terciptanya komunikasi yang lebih efektif antara sekolah dan keluarga. Hal ini sejalan dengan konsep MBS yang mengedepankan komunikasi terbuka antara sekolah dan orang tua untuk menciptakan iklim belajar yang positif. Melalui rapat rutin dan komunikasi yang terjalin, orang tua dapat memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai perkembangan anak mereka, dan sekolah juga mendapatkan umpan balik yang berguna untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas (Dewi, 2018). Dengan demikian, peran orang tua dalam pengambilan keputusan tidak hanya terbatas pada aspek teknis, tetapi juga memiliki dimensi sosial yang penting bagi perkembangan peserta didik.

Secara keseluruhan, peran orang tua dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan kelas di SDN 6 Muara Ciujung Timur menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara sekolah dan keluarga dalam rangka menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik. Dengan melibatkan orang tua, keputusan yang diambil akan lebih responsif terhadap kebutuhan siswa, sekaligus memperkuat hubungan antara pihak sekolah dan orang tua, yang pada akhirnya berdampak positif pada kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa (Sujarweni, 2017).

Bentuk Keterlibatan Orang Tua dalam Mendukung Kebijakan dan Aturan di Kelas IV SDN 6 Muara Ciujung Timur

Keterlibatan orang tua dalam mendukung kebijakan dan aturan yang diterapkan di kelas IV SDN 6 Muara Ciujung Timur merupakan salah satu elemen penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Orang tua di sekolah ini tidak hanya terlibat dalam kegiatan sosial dan akademik anak-anak mereka, tetapi juga dalam penyusunan dan penerapan kebijakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan perkembangan peserta didik. Bentuk keterlibatan orang tua di sekolah ini dapat dilihat dalam berbagai aspek, mulai dari partisipasi dalam rapat komite kelas hingga pemberian masukan terkait aturan dan kebijakan yang diberlakukan di kelas.

Salah satu bentuk keterlibatan orang tua adalah partisipasi aktif dalam rapat dan diskusi yang diadakan oleh pihak sekolah. Dalam rapat komite kelas, orang tua memberikan saran dan masukan terkait aturan yang diterapkan di kelas, seperti aturan tentang kedisiplinan, penataan tempat duduk, dan pengelolaan waktu pembelajaran. Melalui diskusi ini, orang tua dan pihak sekolah dapat menyusun kebijakan yang dianggap paling efektif dalam mendukung keberhasilan peserta didik. Sebagaimana yang disampaikan oleh Hidayat (2019), partisipasi orang tua dalam pengambilan keputusan mengenai aturan kelas berkontribusi pada terciptanya suasana kelas yang mendukung proses pembelajaran yang lebih baik. Orang tua memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai kebutuhan anak-anak mereka, sehingga masukan mereka dapat memperkaya kebijakan yang dibuat oleh sekolah.

Selain itu, orang tua juga terlibat dalam mendukung kebijakan-kebijakan yang diterapkan di kelas, seperti pengaturan waktu pembelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler. Orang tua memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan yang dirasa dapat memberikan manfaat bagi perkembangan anak, seperti kegiatan belajar yang melibatkan pengayaan materi atau kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilan sosial anak. Dalam hal ini, orang tua tidak hanya memberikan persetujuan, tetapi juga membantu mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan, misalnya dengan ikut serta dalam kegiatan atau acara yang dilaksanakan oleh sekolah, seperti studi tour atau kegiatan sosial lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutarto (2017), yang menyatakan bahwa kolaborasi antara orang tua dan sekolah sangat diperlukan untuk memastikan kebijakan yang diterapkan dapat tercapai dengan baik.

Keterlibatan orang tua juga terlihat dalam pengawasan terhadap aturan kelas yang diterapkan. Orang tua sering berkomunikasi dengan guru untuk memastikan bahwa aturan yang telah disepakati dalam rapat komite kelas diterapkan dengan konsisten. Misalnya, orang tua mendukung aturan yang mengharuskan peserta didik untuk menjaga kebersihan kelas atau mengikuti aturan disiplin lainnya, dengan tujuan menciptakan suasana yang tertib dan mendukung proses pembelajaran. Komunikasi yang terjalin antara orang tua dan guru ini juga memastikan bahwa aturan yang diterapkan di kelas dapat dipahami dan dijalankan oleh seluruh peserta didik dengan baik (Dewi, 2018).

Lebih lanjut, keterlibatan orang tua dalam mendukung kebijakan di kelas juga mencakup peran mereka dalam memberikan dukungan moral dan motivasi kepada anak-anak mereka. Ketika orang tua terlibat dalam mendukung aturan kelas, mereka juga secara tidak langsung mengajarkan pentingnya disiplin dan tanggung jawab kepada anak-anak mereka. Menurut Sujarweni (2017), keterlibatan orang tua dalam mendukung kebijakan yang diterapkan di kelas dapat memperkuat rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran mereka, sehingga berkontribusi pada peningkatan hasil akademik dan pembentukan karakter yang lebih baik.

Secara keseluruhan, bentuk keterlibatan orang tua dalam mendukung kebijakan dan aturan di kelas IV SDN 6 Muara Ciujung Timur menunjukkan bahwa partisipasi mereka tidak hanya terbatas pada persetujuan, tetapi juga melibatkan kontribusi aktif dalam penyusunan, penerapan, dan pengawasan kebijakan kelas. Keterlibatan ini sangat penting dalam menciptakan iklim kelas yang mendukung pembelajaran dan perkembangan anak, serta mempererat hubungan antara sekolah, orang tua, dan peserta didik.

Pengaruh Keterlibatan Orang Tua dalam Pengambilan Keputusan terhadap Kualitas Pembelajaran dan Perkembangan Peserta Didik di Kelas IV SDN 6 Muara Ciujung Timur

Keterlibatan orang tua dalam pengambilan keputusan di sekolah memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas pembelajaran dan perkembangan peserta didik, termasuk di kelas IV SDN 6 Muara Ciujung Timur. Melalui keterlibatan ini, orang tua tidak hanya berperan dalam mendukung kebijakan dan aturan yang diterapkan di kelas, tetapi juga membantu menciptakan suasana pembelajaran yang lebih kondusif dan mendukung perkembangan sosial serta akademik peserta didik.

Pertama-tama, keterlibatan orang tua dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran itu sendiri. Orang tua yang aktif dalam rapat komite kelas atau diskusi kebijakan memiliki kesempatan untuk memberikan masukan terkait metode pengajaran yang digunakan guru. Masukan tersebut bisa berupa saran mengenai metode yang lebih sesuai dengan kebutuhan peserta didik, serta penyesuaian jadwal dan materi pembelajaran yang bisa meningkatkan pemahaman siswa. Seperti yang dijelaskan oleh Sutarto (2017), keterlibatan orang tua dapat mendorong sekolah untuk mengadopsi strategi pengajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan siswa, yang akhirnya berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.

Selain itu, keterlibatan orang tua juga berperan dalam memperkaya pengalaman belajar anak. Ketika orang tua terlibat dalam proses pengambilan keputusan terkait kegiatan pembelajaran, mereka seringkali menawarkan berbagai ide untuk memperkaya pengalaman belajar siswa, seperti mengadakan kunjungan lapangan atau kegiatan belajar di luar kelas. Misalnya, dalam keputusan untuk melaksanakan kegiatan studi tour atau eksperimen ilmiah, peran orang tua sangat penting untuk memastikan kegiatan tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mendukung perkembangan peserta didik. Hidayat (2019) menyatakan bahwa keterlibatan orang tua dalam merancang kegiatan pembelajaran yang menarik dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam belajar, serta memberikan mereka pengalaman yang lebih bermakna.

Keterlibatan orang tua juga memberikan dampak positif terhadap perkembangan sosial dan emosional peserta didik. Dengan adanya keterlibatan orang tua dalam pengambilan keputusan, peserta didik merasa lebih diperhatikan dan dihargai. Hal ini berkontribusi pada peningkatan rasa percaya diri dan motivasi belajar mereka. Ketika orang tua terlibat dalam proses pembelajaran, mereka juga dapat membantu anak-anak mereka mengatasi tantangan sosial yang dihadapi di sekolah, seperti masalah pertemanan atau tekanan akademik. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Dewi (2018), keterlibatan orang tua dalam kehidupan sekolah anak dapat meningkatkan kesejahteraan emosional dan sosial siswa, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.

Lebih lanjut, keterlibatan orang tua dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan disiplin dan aturan kelas juga berpengaruh terhadap pengembangan karakter peserta didik. Ketika orang tua dan sekolah bersama-sama menetapkan aturan yang jelas dan konsisten, anak-anak belajar untuk menghargai disiplin dan tanggung jawab. Komunikasi yang baik antara orang tua dan sekolah memungkinkan terciptanya aturan yang sesuai dengan nilai-nilai yang diterapkan di rumah dan di sekolah. Menurut Sujarweni (2017), pengaruh orang tua dalam kebijakan disiplin ini membentuk sikap anak terhadap peraturan dan membantu mereka untuk lebih bertanggung jawab terhadap perilaku mereka di sekolah.

Namun, pengaruh positif ini hanya dapat tercapai jika keterlibatan orang tua dilakukan secara kontinu dan konsisten. Ketika orang tua terlibat secara aktif dalam setiap proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan anak mereka, baik itu dalam hal akademik, sosial, atau disiplin, kualitas pembelajaran dan perkembangan peserta didik akan meningkat. Oleh karena itu, penting bagi pihak sekolah untuk menciptakan ruang bagi orang tua untuk terlibat, serta memastikan bahwa komunikasi antara sekolah dan orang tua tetap terbuka dan produktif. Keterlibatan yang efektif akan menciptakan sinergi yang baik antara pihak sekolah dan keluarga, yang pada akhirnya mendukung keberhasilan peserta didik.

Secara keseluruhan, keterlibatan orang tua dalam pengambilan keputusan di kelas IV SDN 6 Muara Ciujung Timur memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pembelajaran dan perkembangan peserta didik. Melalui dukungan dan partisipasi orang tua, siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih baik, merasa lebih dihargai, dan berkembang secara holistik, baik dalam aspek akademik maupun sosial.

Tantangan dalam Melibatkan Orang Tua dalam Pengambilan Keputusan di Kelas IV SDN 6 Muara Ciujung Timur

Melibatkan orang tua dalam pengambilan keputusan di sekolah, khususnya di kelas IV SDN 6 Muara Ciujung Timur, memang memiliki banyak manfaat, namun juga menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan waktu yang dimiliki oleh orang tua. Banyak orang tua yang bekerja penuh waktu, baik di luar rumah maupun dalam usaha mandiri, sehingga sulit bagi mereka untuk hadir dalam pertemuan atau rapat yang diadakan oleh sekolah. Hal ini sesuai dengan temuan dari Wijaya (2019), yang menyatakan bahwa kesibukan orang tua, terutama yang bekerja, menjadi penghalang besar bagi mereka untuk terlibat aktif dalam kegiatan sekolah anak.

Selain itu, tantangan lainnya adalah perbedaan pemahaman antara orang tua dan pihak sekolah terkait pentingnya keterlibatan dalam pengambilan keputusan. Beberapa orang tua mungkin merasa bahwa tugas mereka hanya sebatas mendukung anak-anak secara materi dan tidak melihat pentingnya keterlibatan mereka dalam perumusan kebijakan sekolah. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya informasi atau pemahaman tentang peran mereka dalam mendukung proses pendidikan. Suryani (2017) menjelaskan bahwa perbedaan pandangan ini sering kali disebabkan oleh kurangnya komunikasi yang efektif antara sekolah dan orang tua, yang pada akhirnya membuat orang tua enggan atau tidak tahu bagaimana cara mereka dapat berkontribusi secara maksimal.

Tantangan lainnya yang sering ditemui adalah adanya kesenjangan sosial dan ekonomi antara orang tua dan pihak sekolah. Dalam beberapa kasus, orang tua dari peserta didik mungkin merasa tidak memiliki sumber daya, baik dalam hal waktu, pengetahuan, maupun keterampilan, untuk berpartisipasi secara aktif dalam keputusan-keputusan sekolah. Kesenjangan ini, seperti yang dikemukakan oleh Setiawan (2018), dapat menyebabkan ketidaksetaraan dalam kesempatan orang tua untuk berperan serta dalam kegiatan sekolah. Hal ini tentunya mempengaruhi kualitas keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan yang ada di sekolah.

Selain itu, ada pula tantangan yang terkait dengan komunikasi yang kurang efektif antara pihak sekolah dan orang tua. Meskipun teknologi seperti grup WhatsApp komite kelas telah digunakan untuk memfasilitasi komunikasi, tidak semua orang tua merasa nyaman atau memiliki keterampilan yang cukup untuk menggunakan teknologi tersebut secara optimal. Dengan demikian, informasi yang disampaikan mungkin tidak sepenuhnya diterima atau dipahami dengan baik oleh semua orang tua. Sebagaimana diungkapkan oleh Rahmawati (2020), penggunaan teknologi komunikasi yang belum sepenuhnya merata dalam masyarakat dapat menjadi hambatan dalam membangun komunikasi yang efektif antara sekolah dan orang tua.

Terakhir, kurangnya rasa percaya diri dari sebagian orang tua untuk memberikan masukan atau pendapat dalam rapat atau pertemuan yang diadakan juga menjadi tantangan yang signifikan. Beberapa orang tua mungkin merasa bahwa pendapat mereka tidak akan dianggap penting atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang pendidikan. Hal ini bisa menghambat partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan. Seperti yang dijelaskan oleh Santosa (2018), ketidakpercayaan diri ini sering kali disebabkan oleh kurangnya kesempatan untuk berbicara atau ketidaknyamanan dalam forum yang diadakan oleh sekolah.

Secara keseluruhan, tantangan dalam melibatkan orang tua dalam pengambilan keputusan di kelas IV SDN 6 Muara Ciujung Timur melibatkan faktor waktu, perbedaan pemahaman, kesenjangan sosial-ekonomi, masalah komunikasi, dan kurangnya rasa percaya diri. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya lebih lanjut dari pihak sekolah untuk menciptakan ruang komunikasi yang lebih inklusif dan memastikan bahwa orang tua merasa dihargai serta diberi kesempatan yang sama untuk berpartisipasi. Pihak sekolah juga perlu memberikan pemahaman lebih kepada orang tua mengenai pentingnya peran mereka dalam mendukung pendidikan anak, agar mereka dapat terlibat secara aktif dan efektif dalam pengambilan keputusan di sekolah.

Langkah-Langkah untuk Meningkatkan Keterlibatan Orang Tua dalam Pengambilan Keputusan di Kelas IV SDN 6 Muara Ciujung Timur

Meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pengambilan keputusan di sekolah sangat penting untuk mendukung keberhasilan pendidikan anak-anak, khususnya di kelas IV SDN 6 Muara Ciujung Timur. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, beberapa langkah strategis dapat diambil oleh pihak sekolah dan guru untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pengambilan keputusan yang lebih efektif dan inklusif.

Pertama, memperbaiki komunikasi antara sekolah dan orang tua. Salah satu langkah utama yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kualitas dan frekuensi komunikasi antara sekolah dan orang tua. Pihak sekolah dapat memanfaatkan teknologi yang sudah ada, seperti grup WhatsApp, untuk memastikan bahwa informasi yang berkaitan dengan keputusan kelas dapat disampaikan secara cepat dan jelas. Namun, untuk menjangkau orang tua yang tidak terbiasa dengan teknologi, pihak sekolah juga bisa menggunakan media komunikasi tradisional, seperti surat atau panggilan telepon, guna memastikan bahwa semua orang tua mendapatkan informasi yang diperlukan (Santosa, 2018).

Kedua, mengadakan pertemuan yang lebih fleksibel dan inklusif. Mengingat kesibukan orang tua yang berbeda-beda, sekolah perlu mengatur pertemuan dengan waktu yang lebih fleksibel, misalnya dengan menyediakan beberapa pilihan waktu pertemuan atau menggunakan platform virtual untuk memudahkan orang tua yang tidak dapat hadir secara langsung (Wijaya, 2019). Selain itu, sekolah bisa memanfaatkan pertemuan dengan tujuan tertentu, seperti rapat komite kelas, untuk membahas isu-isu yang relevan dengan pengelolaan kelas, kebijakan, atau aturan yang diterapkan, sehingga orang tua merasa lebih terlibat dalam setiap keputusan yang diambil.

Ketiga, memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya keterlibatan mereka. Tidak semua orang tua memahami betul tentang pentingnya peran mereka dalam pengambilan keputusan di sekolah. Oleh karena itu, pihak sekolah perlu memberikan sosialisasi atau pelatihan tentang bagaimana orang tua bisa terlibat secara aktif dalam pendidikan anak, baik dalam konteks kebijakan kelas maupun dalam mendukung perkembangan akademik dan sosial anak. Menurut Suryani (2017), edukasi tentang peran orang tua dalam pendidikan dapat meningkatkan kesadaran dan motivasi mereka untuk berpartisipasi dalam keputusan-keputusan yang berkaitan dengan anak-anak mereka.

Keempat, melibatkan orang tua dalam perencanaan dan evaluasi kebijakan. Selain dalam pengambilan keputusan, orang tua juga perlu dilibatkan dalam perencanaan dan evaluasi kebijakan yang ada di sekolah. Misalnya, pihak sekolah bisa mengajak orang tua untuk memberikan masukan dalam menentukan aturan kelas atau dalam merancang kegiatan ekstrakurikuler yang relevan dengan kebutuhan dan minat anak. Keterlibatan orang tua dalam perencanaan kebijakan ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, tetapi juga memperkuat hubungan antara orang tua dan pihak sekolah (Setiawan, 2018).

Kelima, membangun rasa saling percaya dan kolaborasi. Untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pengambilan keputusan, sangat penting bagi sekolah untuk membangun hubungan yang saling percaya dengan orang tua. Sekolah harus memberikan ruang bagi orang tua untuk menyampaikan pendapat dan masukan mereka tanpa merasa dihakimi atau diabaikan. Selain itu, kolaborasi antara guru, orang tua, dan peserta didik dalam memecahkan masalah atau menentukan kebijakan kelas akan mempererat hubungan tersebut dan meningkatkan komitmen orang tua dalam mendukung kegiatan sekolah (Rahmawati, 2020).

Terakhir, memberikan penghargaan atas kontribusi orang tua. Salah satu cara untuk memotivasi orang tua untuk lebih terlibat dalam pengambilan keputusan adalah dengan memberikan penghargaan atau apresiasi atas kontribusi mereka. Misalnya, pihak sekolah bisa memberikan ucapan terima kasih dalam bentuk sertifikat atau pengakuan di acara tertentu. Penghargaan ini tidak hanya akan meningkatkan rasa dihargai orang tua, tetapi juga mendorong mereka untuk terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah (Wijaya, 2019).

Secara keseluruhan, langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pengambilan keputusan di SDN 6 Muara Ciujung Timur harus berbasis pada komunikasi yang efektif, fleksibilitas waktu, edukasi tentang peran orang tua, kolaborasi, dan penghargaan atas kontribusi mereka. Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, diharapkan keterlibatan orang tua dapat ditingkatkan, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada kualitas pembelajaran dan perkembangan peserta didik.

 

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa keterlibatan orang tua dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di kelas IV SDN 6 Muara Ciujung Timur memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pengelolaan kelas, kebijakan, dan kualitas pembelajaran peserta didik. Orang tua tidak hanya berperan dalam mendukung kebijakan yang diterapkan di kelas, tetapi juga dalam mengambil keputusan terkait pengelolaan kelas, seperti aturan kelas dan kegiatan ekstrakurikuler. Keterlibatan ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan perkembangan peserta didik, baik secara akademik maupun sosial.

Namun, meskipun keterlibatan orang tua sangat berpengaruh, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, seperti kesulitan dalam menjangkau orang tua yang sibuk dan kurangnya pemahaman mengenai pentingnya peran mereka dalam pendidikan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan keterlibatan orang tua, sekolah perlu mengambil langkah-langkah strategis, seperti memperbaiki komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua, mengadakan pertemuan yang lebih fleksibel, serta memberikan edukasi mengenai pentingnya peran orang tua dalam mendukung pendidikan anak.

Secara keseluruhan, keberhasilan implementasi MBS di SDN 6 Muara Ciujung Timur dapat tercapai jika orang tua lebih aktif terlibat dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang ada. Dengan membangun komunikasi yang efektif, menciptakan suasana kolaboratif, dan memberikan penghargaan atas kontribusi orang tua, sekolah dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi peserta didik.

B. Solusi

Untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN 6 Muara Ciujung Timur, beberapa solusi dapat diimplementasikan oleh pihak sekolah, guru, dan orang tua itu sendiri. Solusi-solusi tersebut antara lain:

1. Peningkatan Komunikasi yang Efektif 

   Sekolah perlu memperkuat saluran komunikasi dengan orang tua, baik melalui pertemuan langsung, grup WhatsApp, atau aplikasi lainnya yang dapat memudahkan orang tua untuk tetap terhubung dengan perkembangan pendidikan anak mereka. Dengan komunikasi yang lebih intens dan transparan, orang tua dapat lebih mudah memahami peran dan kontribusi yang dapat mereka berikan dalam pengelolaan kelas dan pengambilan keputusan.

2. Fleksibilitas dalam Waktu Pertemuan 

   Mengingat keterbatasan waktu orang tua karena kesibukan mereka, sekolah bisa mengatur pertemuan yang lebih fleksibel, misalnya dengan mengadakan rapat di luar jam kerja atau dengan memanfaatkan teknologi untuk pertemuan daring. Hal ini akan memberi kesempatan bagi lebih banyak orang tua untuk terlibat tanpa terhambat oleh waktu.

3. Edukasi dan Sosialisasi Peran Orang Tua 

   Sekolah perlu memberikan sosialisasi yang jelas kepada orang tua mengenai pentingnya keterlibatan mereka dalam proses pendidikan anak. Kegiatan seperti seminar, workshop, atau penyuluhan mengenai Manajemen Berbasis Sekolah dan peran orang tua dalam pendidikan bisa menjadi langkah yang efektif untuk meningkatkan pemahaman orang tua tentang kontribusi mereka.

4. Pemberian Penghargaan dan Apresiasi 

   Memberikan penghargaan kepada orang tua yang aktif terlibat dalam pengelolaan kelas atau pengambilan keputusan dapat memotivasi orang tua lainnya untuk lebih banyak berpartisipasi. Penghargaan ini bisa berbentuk sertifikat, ucapan terima kasih, atau pengakuan dalam acara sekolah.

5. Meningkatkan Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan 

   Sekolah dapat melibatkan orang tua secara langsung dalam rapat komite sekolah atau rapat kelas, di mana mereka dapat memberikan masukan terkait aturan kelas, kebijakan pembelajaran, atau kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini akan memberikan rasa memiliki dan tanggung jawab bagi orang tua terhadap keputusan yang diambil.

6. Membangun Kolaborasi antara Guru dan Orang Tua 

   Guru dan orang tua perlu bekerja sama dalam merencanakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak. Guru dapat mengajak orang tua untuk mendiskusikan metode yang efektif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar anak di rumah dan di sekolah.

Melalui solusi-solusi ini, diharapkan keterlibatan orang tua dalam MBS dapat meningkat, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan dan perkembangan peserta didik di SDN 6 Muara Ciujung Timur.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Nurul. (2017). Peran Orang Tua dalam Pengembangan Pendidikan Anak di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Penerbit Pendidikan.

Kartini, Siti. (2018). Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep dan Implementasi di Sekolah Dasar. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Mardiana, Fitria. & Suryanto, Budi. (2020). Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Anak di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Anak, 34(2), 85-97.

Mulyasa, Eman. (2020). Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Rachmawati, Dian. & Supriyanto, Agus. (2019). Keterlibatan Orang Tua dalam Proses Pendidikan Anak di Sekolah Dasar. Surabaya: Penerbit Edukasi.

Sari, Lili. & Wahyudi, Ahmad. (2017). Komunikasi Efektif antara Sekolah dan Orang Tua dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Jurnal Pendidikan, 25(1), 45-58.

Setiawan, Joko. (2018). Manajemen Berbasis Sekolah dalam Pengelolaan Kelas: Perspektif Orang Tua dan Sekolah. Jakarta: Penerbit Pendidikan.

Suryani, Tuti. (2018). Strategi Kolaborasi antara Orang Tua dan Sekolah dalam Meningkatkan Pendidikan Anak. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Widiastuti, Siti. & Prabowo, Andi. (2021). Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar: Peran Keluarga dan Sekolah. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Yuliana, Septi. & Setiawan, Muhammad. (2019). Tantangan dalam Meningkatkan Keterlibatan Orang Tua dalam Pendidikan di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan, 28(3), 112-121.

Firdaus, M.Pd

Dosen PGSD Untirta

Chaterine Paulina

Mahasiswa PGSD Untirta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun