Apri/Fadia Menantang Unggulan Teratas
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti langsung tancap gas di awal tahun. Mereka menatap turnamen yang dimenangi tahun sebelumnya namun kini naik satu level lebih tinggi ke BWF World Tour Super 1000 dengan optimis.
Sejak pertandingan pertama lawan yang mereka hadapi sungguh tidak mudah. Pasangan nomor 11 BWF ini membuktikan kalau mereka bisa "move on" dari hasil kurang maksimal di empat turnamen penutup 2022 ke jalur positif, sebagaimana mereka tunjukkan di awal debut sebagai pasangan.
Mereka menghajar dua unggulan Korea Selatan secara beruntun untuk menggapai empat besar. Mula-mula Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong yang berperingkat tiga BWF di babak perempat final.
Melewati pertandingan melelahkan yang berakhir 16-21, 21-13, dan 15-21 lantas menghadapi Kim So Yeong/Kong Hee Yong yang juga bertipikal sama, khas Korea yang dengan permainan "textbook" yang teguh.
Usai menyingkirkan unggulan kelima, Apri/Fadi juga membuat Kim/Kong yang dijagokan di posisi ketiga tak berkutik. Apri/Fadia menang straight set, 22-20 dan 21-15 pada pertemuan pertama menghadapi pasangan yang kini menempati posisi tujuh dunia.
Tentu kemenangan "back-to-back" atas pemain Negeri Ginseng tidak diraih dengan mudah. Tidak cukup hanya mengandalkan keberuntungan. Kedua pasangan itu punya mental, stamina, dan keuletan tingkat tinggi.
Apri/Fadia mempertontonkan skill mumpuni, fisik yang prima, mental yang kokoh, dan tak kalah penting, komunikasi yang cair.
Sebagai senior, Apri mampu mengangkat level permainan Fadia. Fadia yang dua tahun lebih mudah sungguh cepat beradaptasi. Keduanya membentuk kemitraan yang berkembang begitu cepat ke jajaran elite dunia.
Bila kita menyaksikan duel antarpasangan dengan "power" dan ketahanan aduhai, kita seperti menyaksikan pertandingan gandaputra. Apri/Fadia pun tidak mundur ketika diajak beradu kekuatan.
Pertahanan mereka begitu rapih sehingga sulit ditembus. Serangan mereka juga mematikan.