Wajah debutan
Selain nama-nama pemain ganda yang sudah disebutkan di atas, materi tim Uber Indonesia mayoritas diisi para pemain muda. Bahkan beberapa dari antaranya masih tercatat sebagai pemain junior.
Ada Komang Ayu Cahya Dewi, Aisyah Sativa Fatetani, Bilqis Prasista, Tasya Farahnailah, Siti Sarah Azzahra, Jesita Putri Miantoro, Tryola Nadia, dan Melani Mamahit.
Rata-rata usia meraka di kisaran 20 tahun. Seperti Febriana dan Lanny, Komang, Aisyah, Jesita, Melani, dan Tryola adalah kelahiran 2002. Â
Nita dan Amalia, kelahiran 2001 merupakan senior dari sisi usia. Bilqis dan Sarah kelahiran 2003. Sementara Tasya lahir pada Agustus 2004, atau belum genap 19 tahun.
Walau berusia muda, mereka membuktikan kualitas yang patut diperhitungkan. Seperti pasangan ganda, para pemain tunggal putri mempertontonkan kemampuan yang bisa menyaingi bahkan melebihi para pemain asing dengan usia dan ranking dunia yang lebih tinggi.
Performa apik mereka di usia yang relatif muda di level senior tidak lepas dari sepak terjang mereka di turnamen-turnamen junior. Tasya misalnya yang berusia 18 tahun lebih dan kini menduduki ranking 33 BWF di kelas junior, sudah berkompetisi di berbagai turnamen internasional.
Menurut informasi dari laman Badminton Asia, Tasya pada tahun lalu sudah memenangi 37 kejuaraan. Ia pun disebut-sebut sebagai salah satu pemain junior terbaik di Asia.
Sejarah bagi Bali
Nama Komang Ayu mulai mencuri perhatian sejak tampil di Badminton Asia Championship (BAC) 20022 di Filipina, dua pekan lalu. Â Sebagai debutan di level senior, pemain kelahiran Buleleng, Bali, 21 Oktober 2002, mampu melangkah hingga babak 16 besar sebelum ditaklukkan tunggal putri nomor satu dunia, Akane Yamaguchi dalam pertarungan tiga gim, 23-21, 9-21, dan 19-21.
Komang mendapat kepercayaan sebagai tunggal putri pertama di Piala Uber 2022. Ia pun sukses memikul tanggung jawab besar itu dengan rutin menyumbang poin pertama.