Mohon tunggu...
Muhamad Haikal Sahputra
Muhamad Haikal Sahputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Departemen Sastra Jepang Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bentuk-Bentuk Sastra Minangkabau: Sebagai Bentuk Ekspresi Kebudayaan Daerah

20 Desember 2024   03:21 Diperbarui: 20 Desember 2024   03:21 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SASTRA LISAN MINANGKABAU

Sastra lisan Minangkabau merupakan salah satu bentuk kebudayaan daerah yang diwariskan dari mulut ke mulut. Dari segi tema, sastra lisan Minangkabau ada yang bertema islam dan ada yang bertema non islam, misalnya Salawat Daluang, Baikayaik, dan Badikia, sedangkan sastra lisan bertema non Islam, misalnya Kaba yang dinyanyikan atau dibawakan dalam Randai dan Bagurau. Sastra lisan Minangkabau mempunyai sifat Arogansi Nagari, yaitu suatu genre yang ada di daerahnya tidak dapat dikembangkan di daerah lain, namun orang lain dapat mengapresiasi genre tersebut dengan baik, bahkan mengajaknya untuk dipentaskan di daerahnya (yang bukan daerahnya). Berikut contoh dan penjelasan sastra lisan Minangkabau.

Petatah Petitih

Tau di ranggeh nan ka mancucuak, tau di batang ka maimpok "tahu di ranggas (ranting) yang akan mencucuk, tahu di batang yang akan menimpa" adalah salah satu contoh bentuk petatah-petitih yang memiliki ungkapan untuk selalu arif, waspada dan berhati-hati dalam setiap beraktifitas sebagaimana yang dikemukakan pada ungkapan tersebut.

Pantun

Pantun adalah bentuk puisi lisan yang terdiri dari dua bait, di mana bait pertama biasanya berisi rima dan bait kedua memberikan makna atau pesan. Di Minangkabau pantun sangat digemari oleh masyarakat Minangkabau. Pantun sering digunakan dalam berbagai acara sosial seperti pernikahan, khitanan, atau upacara adat. Pantun adalah salah satu bentuk sastra lisan yang sangat penting dalam budaya Minangkabau. Keberadaan pantun dalam masyarakat Minangkabau tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media untuk menyampaikan nasihat, ungkapan perasaan, serta nilai-nilai moral dan sosial.

Berikut contoh pantun Minangkabau:

Anak buruang tabang ka rimbo

Tibo di rimbonyo langsuang tabang

Sajak badan kanduang jatuah cinto

Mato takalok hati batanggang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun