Mohon tunggu...
Muhamad Haikal Sahputra
Muhamad Haikal Sahputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Departemen Sastra Jepang Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bentuk-Bentuk Sastra Minangkabau: Sebagai Bentuk Ekspresi Kebudayaan Daerah

20 Desember 2024   03:21 Diperbarui: 20 Desember 2024   03:21 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaba

Kata kaba sama dengan "kabar", sehingga boleh juga berarti "berita". Kaba merupakan salah satu warisan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Minangkabau. Kaba banyak mengandung falsafah hidup, pendidikan dan pengajaran baik ditujukan untuk kaum muda ataupun kaum tua. Kaba juga berisi tentang adat, pergaulan, nasehat-nasehat, tanggung jawab serta kewajiban sosial, adat berumah tangga serta persoalan kehidupan sosial masyarakat Minangkabau secara umum, yang bertugas untuk mendidik pendengar atau pemabaca bagaimana hidup bermasyarakat dan berbudaya. Kaba pada saat itu sangat di gemari oleh masyarakat Minangkabau. Kaba sering dijadikan hiburan pelepas penat bersama anggota keluarga. Biasanya sang ayah akan menceritakan kaba pada anaknya tentang cerita-cerita rakyat, asal-usul suatu daerah, sehingga generasi muda pada saat itu mengerti betul dengan cerita-cerita kaba Minangkabau, sehingga anak-anak tersebut merasa bangga dapat mengetahui dan memahami suatu kaba, kemudian akan diceritakan kembali pada temannya.

Kaba terbagi menjadi dua yaitu kaba klasik dan kaba non klasik. Kaba non klasik adalah kaba yang menceritakan tentang hal kekinian. Sedangkan kaba klasik adalah kaba yang menceritakan tentang masa lampau atau hal yang sudah berlalu. Kaba awalnya berupa bentuk tuturan atau lisan. Hal ini dikarenakan pada saat awal kesusastraan berkembang, masyarakat Minangkabau tidak mengenal tulisan. Setelah masyarakat Minangkabau mengenal tulisan, kaba dituangkan ke dalam buku agar warisan budaya ini tidak hilang ditelan zaman.

Tambo

Tambo adalah karya sastra yang berisi tentang cerita-cerita sejarah, asal-usul nenek moyang, asal-usul negeri, silsilah raja, adat-istiadat, sistem pemerintahan, serta aturan kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau. Tambo Minangkabau ditulis dalam bahasa Melayu yang berbentuk prosa. Tambo merupakan warisan budaya yang sangat berharga bagi Minangkabau. Melalui tambo, generasi muda dapat belajar tentang sejarah dan budaya leluhur mereka.

Tambo di Minang secara garis besar dibagi dua bagian utama;

a. Tambo Alam, mengisahkan tentang asal usul nenek moyang serta tentang kerajaan di Minangkabau.

b. Tambo Adat, yang mengisahkan adat, sistem pemerintahan, dan undang-undang tentang pemerintahan Minang pada masa lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun