Mohon tunggu...
Pipit ZL ceritaoryza.com
Pipit ZL ceritaoryza.com Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger | Beauty Enthusiast | Mrs Lubis with 2 children

Blogger | Beauty Enthusiast | Mrs Lubis with 2 children

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Anna dan Kinan (7/10)

13 Januari 2025   20:01 Diperbarui: 14 Januari 2025   04:42 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dirga menarik tubuhnya sedikit menjauh, tetapi tatapan tajamnya tetap mengunci mata Anna. "Benarkah? Karena dari sini, wajahmu berkata lain."

Mencoba menutupi rasa malunya, ia berdiri dengan cepat, tetapi langkahnya goyah karena selimut yang masih terbungkus di kakinya. Dirga dengan sigap menangkap lengannya sebelum ia jatuh. "Kamu tidak perlu terburu-buru," ujar Dirga dengan nada puas, matanya memancarkan godaan yang membuat Anna semakin gugup.

"Dirga, kamu menyebalkan," gerutu Anna, mencoba melepaskan diri dari cengkeramannya.

"Tapi kamu tidak pernah meminta aku berhenti," balas Dirga santai, senyumnya semakin lebar.

Anna akhirnya menarik lengannya dengan tegas, membelakangi Dirga untuk menyembunyikan wajahnya yang merah padam. "Aku pergi tidur. Jangan ganggu aku lagi."

Dirga hanya tertawa pelan di belakangnya, tetapi suara itu terdengar seperti kemenangan. "Selamat malam, Kinan," ujarnya, nada suaranya penuh kehangatan yang membuat hati Anna, atau mungkin Kinan, terasa semakin kacau.

Anna tidak bisa tidur malam itu. Foto dirinya yang tersimpan di ponsel Dirga, dan nama "Kirana" yang muncul saat ia mengetik nomor lamanya, terus berputar di pikirannya. Siapa Kirana? Mengapa Kinanti, yang jelas-jelas memiliki ingatan masa lalu, sama sekali tidak menyebutkan nama itu?

Pagi harinya, Dirga bersikap seolah tidak ada yang terjadi, tetapi Anna bisa merasakan ada jarak yang lebih dingin darinya. Saat sarapan, Anna akhirnya memutuskan untuk bertanya.

"Dirga," ujarnya, memecah keheningan.

Pria itu menoleh, tapi tidak menghentikan aktivitasnya. "Ya?"

"Ada satu hal yang ingin kutanyakan. Siapa Kirana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun