Mohon tunggu...
Giande HIkki
Giande HIkki Mohon Tunggu... -

seorang pengangguran yang demen nulis dan nonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Peniup

31 Mei 2011   06:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:01 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga kota menarik napas mereka bersamaan, dan..

FUUUHHHHHHH !!!!

Semburan angin kencang ditiupkan oleh warga kota. Tubuh kurus sang peniup tidak mampu menahan kuatnya semburan itu. Tubuhnya terbawa semburan angin itu ke langit, bersama bola keraguannya. Dan saat angin itu berhenti Sang peniup terjatuh .
Brakkkk

Darah mengalir dari tubuh sang peniup, bola keraguannya hilang. Dan tubuhnya kembali seperti semula, tapi harga yang ia harus bayar sangat mahal, ia mati. Ya paling tidak dengan kematian kini ia tidak perlu lagi dihinggapi keraguan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun