Mohon tunggu...
Cerpen

Selembut Nidaa Ankhofiyya

23 November 2016   11:33 Diperbarui: 23 November 2016   11:38 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah sebagian dari kesan dan pesan yang ditulis murid-muridku ketika kami hampir mendekati pekan perpisahan.

Dan akhirnya pekan itupun tiba,pekan dimana aku dan teman-teman sekampusku  harus meninggalkan  murid-murid “sementaraku”itu. Rasa sedih yang teramat mendalam terlihat di wajah murid-muridku terutama murid perempuan apalagi yang sudah terbiasa manja ,akrab, dan sering sharing dengan ku, dan guru-guru pamong yang lain terutama guru pamong ku yang telah memberikan banyak ilmu mengajar kepadaku terlihat sedih juga karena mungkin selama ini ia merasa terbantu juga dengan keberadaan ku, Kulihat Nida menangis tersedu-sedu, begitupun Rani.

Salam, peluk erat dan jabat tangan terakhir menggema begitu mengharukan.

Selamat tinggal murid-muridku ,anak-anakku tercinta, …Ibu akan selalu mengingat mu!, doakan Ibu agar menjadi guru yang benar-benar dapat membimbing dan mendidik serta bisa mempertanggungjawabkannya di dunia dan akhirat..dan Ibu akan menyeru kalian untuk selalu belajar selembut seruan Nya dalam surat Maryam …Nidaa ankhofiyya….dengan seruan yang lembut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun