Pekerjaan yang dipandang kotor bagi sebagian orang, ternyata memberikan rezeki halal. Anak-anak mereka bisa kuliah dengan penghasilan yang mereka peroleh. Meskipun mereka dititipkan kepada orang tua Juar di kampung, Juar dan Puni melimpahi anak-anaknya dengan perhatian, kasih sayang dan cinta orang tua.Â
Mereka jujur kepada anak-anaknya akan pekerjaan mereka. Tak satupun anaknya yang merasa malu dan terhina karena itu. Mereka justru berterima kasih karena kerja 'bau dan kotor' yang dilakukan orang tuanya mampu membuat mereka memperoleh pendidikan yang layak.Â
Perjuangan orang tuanya mengajarkan agar tidak memandang remeh sebuah pekerjaan. Judul yang ditempelkan pada pekerjaan itu tidak penting.Â
Usaha dan upaya di dalamnya yang membuatnya berharga. Ada keringat tercucur yang menghasilkan rezeki halal.Â
Juar dan Puni akhirnya meneruskan bekerja jadi pengumpul kardus dan botol plastik. Terkadang, jika tidak di tempatnya, di dekat tikungan jalan itulah mereka menerima setoran dari pengumpul lainnya.
Kalau Juar membawa gerobaknya seperti hari ini, itu berarti ada warga yang akan memberinya sesuatu.Â
Terkadang, ada warga yang meminta tolong Juar membereskan tanaman mereka juga. Biasanya Juar datang agak sore, saat kerjanya sudah selesai atau bisa ditangani Puni.Â
Jika ada warga yang memanggilnya, Juar atau Puni selalu datang sesegera yang mereka bisa. Suami istri ini sangat ringan tangan. Hampir tak pernah menolak permintaan tolong warga di kompleksku.Â
Pintu rezeki mereka terbuka karena sikap mereka yang suka membantu ini. Seperti hari ini, gerobaknya penuh kardus dari tetanggaku. Dia juga mampir di rumahku untuk mengambil sendiri barang-barang yang sudah kusisihkan.
Mengikuti pengalaman dari mantan majikan dan orang-orang baik di sekelilingnya, Juar belajar tidak pelit. Meski sedikit, dia berusaha memberi pada orang-orang yang kurang beruntung dibanding dia.Â
Bagi banyak orang, air minum itu murah dan mudah didapat. Tapi itu menjadi tak ternilai bagi seorang pemulung yang datang menyetorkan hasil pengumpulannya hari itu.Â