Pengumpul kardus, pemulung botol, mulai berdatangan menyetorkan hasil pengumpulannya kepada Juar.Â
Juar menjadi pengepul, orang yang mengumpulkan dan menyetorkannya kepada pengumpul besar yang datang dengan mobil bak terbukanya.
Puni yang semula keberatan, ikut-ikutan membantunya. Mulanya dia mengumpulkan dan memisahkan botol-botol plastik bekas minuman saat membereskan ruang rapat. Dibawanya pulang botol-botol itu sedikit sedikit. Juar membantu menjualkan kepada pengumpulnya. Hasilnya lumayan menambah pemasukannya.
Di tengah pandemi melanda, membuat Puni dan teman-temannya digilir bergantian masuk. Seminggu hanya dua atau tiga hari saja bekerja, menyebabkan penghasilan mereka berkurang. Pegawai yang masuk bekerja juga dibatasi. Tak berani mereka meminta bantuan untuk membelikannya makan siang. Padahal tambahan penghasilan dari tip yang diterima cukup lumayan untuk dibawa pulang.Â
Bersyukur tidak ada pengurangan pegawai, meskipun dengan sedih, Puni dan kawan-kannya harus merelakan sebagian penghasilannya dipotong.
Puni tak tega. Teman-temannya yang semula hanya membantunya, ikut diberi cipratan rezeki saat membawakannya botol-botol.Â
Lama-kelamaan teman-teman Puni ikut-ikutan mengumpulkan botol plastik. Puni yang bertindak menjadi pembelinya.Â
Penghasilan tak terduga ini tentu saja memberikan tambahan semangat bagi teman-temannya. Mereka makin giat mengumpulkan botol dan sesekali kardus bekas yang didapati. Â
Akhirnya, tak cuma dari tempat bekerja, kadang teman-temannya membawanya entah dari mana. Di mana mereka mengumpulkannya, Puni tak tahu. Jika sudah agak banyak, salah seorang langsung membawanya ke rumahnya.Â
Mereka cukup tahu diri, agar tidak ada keluhan yang tidak perlu dari tempat mereka bekerja.Â
Dua tahun hal ini dijalaninya. Sampai akhirnya Puni memutuskan untuk membantu Juar sepenuhnya. Dia mengundurkan diri dari tempatnya bekerja.