Kemudian pengetahuan satpam ditingkatkan agar tampil profesional, melayani dan membantu nasabah. Coba tengok pelayanan bank di zaman now. Sangat jauh berbeda.
Tamu senang bila hujan disambut pak satpam sambil tergopoh membawa payung. Tiba di ruangan, Ina, satpam wanita itu sigap membantu.
"Bisa saya bantu Bu?"
"Kartu ATM tertelan mesin."
"Baik, silahkan ditunggu. Ini nomor antriannya," sikapnya santun, simpatik.
Beberapa tahun setelah itu, berkembanglah outsourcing tim keamanan untuk dipekerjakan di mal, gedung perkantoran, ruko-ruko.
Seorang kawan berhasil mewujudkan cita-cita ini terdorong krisis layanan hospitality saat itu.
Para pengusaha senang sebab kualitas dari para karyawan outsourcing yang kredibel. Sistem manajemen yang gak ribet. Tanggung jawab keamanan dilimpahkan, meski perlu anggaran ekstra.
Anggotanya berpenampilan rapi, tinggi badan standar, terdidik dan memiliki karakter yang baik karena melalui proses rekrut yang ketat.
Mereka tersebar di mal, gedung-gedung pencakar langit, kawasan perkantoran, pabrik, tapi tidak di hotel. Saat ku berkantor di Menara Citicon, gedung perkantoran ini pun memakai jasa tim keamanan outsourcing.
Sistem rekrut yang ketat menghasilkan tenaga satpam terdidik. Tak heran sebagian besar sarjana nongkrong di sini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!