4. Korban merasa malu dan minder
Anak-anak korban pedofilia sering merasa malu, minder, dan ragu dalam berinteraksi sosial. Mereka mungkin merasa malu ketika berada di hadapan umum, yang dapat mengakibatkan penurunan prestasi dan kesulitan tampil di depan orang lain karena mereka kehilangan fokus dan cenderung berprasangka negatif terhadap lingkungan sekitarnya.
5. Anak korban pedofilia adalah mereka tidak mencari pengakuan
Anak-anak korban pedofilia sering merasa tidak mendapatkan pengakuan atau perhatian dari orang lain. Ketika merasa diabaikan, mereka bisa menunjukkan perilaku berlebihan dan semakin menyendiri. Mereka mulai menarik diri dari pergaulan dan lebih memilih untuk menghabiskan waktu sendiri di rumah. Hal ini sering kali terjadi ketika mereka tidak mendapat dukungan dari orang-orang di sekitar mereka, yang membuat mereka cenderung mengisolasi diri.
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pedofilia, sebagai salah satu bentuk ekstrem dari penyimpangan seksual, menunjukkan ketertarikan seksual yang tidak wajar terhadap anak di bawah umur, seringkali tanpa memandang dampak traumatis yang ditimbulkannya. Anak-anak yang menjadi korban pedofilia sering mengalami dampak psikologis yang serius. Mereka cenderung mengalami penurunan percaya diri, kesulitan dalam menjalin hubungan sosial yang sehat, dan rentan terhadap perasaan marah serta depresi. Beberapa di antara mereka bahkan merasa terisolasi dan merasa tidak diperhatikan oleh lingkungannya, yang dapat mengakibatkan perilaku menyendiri dan perasaan malu yang mendalam. Selain itu, perubahan perilaku seperti agresi verbal atau fisik juga dapat muncul sebagai respons terhadap pengalaman traumatis yang mereka alami.
Implikasi dari penyimpangan seksual terhadap anak mencakup dampak yang meluas terhadap kehidupan psikososial korban. Mereka sering merasa tidak diterima dan merasa berbeda dengan teman-teman sebayanya, yang dapat mengganggu perkembangan emosional dan sosial mereka. Hal ini menciptakan tantangan serius dalam memulihkan kesehatan mental mereka, memerlukan dukungan yang intensif dari keluarga, sekolah, dan profesional kesehatan mental untuk memfasilitasi proses penyembuhan.
Dengan demikian, diperlukan pendekatan yang sesuai dan efektif dalam penanganan kasus pedofilia atas dampak yang terjadi pada korban pedofilia. Diperlukan kiat-kiat untuk melindungi dan mendukung korban serta mencegah terulangnya tindakan tersebut. Upaya pencegahan yang efektif harus mencakup pendidikan yang lebih luas tentang kesadaran seksual, peningkatan pengawasan terhadap interaksi antara anak-anak dan orang dewasa, serta penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku. Hanya dengan upaya bersama yang dapat mengurangi  dampak negatif dari penyimpangan seksual pedofilia ini terhadap anak-anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H