Mohon tunggu...
project kwn
project kwn Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas andalas

halo nice to meet u hobi baking, menonton, membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyimpangan Seksual: Penyebab Munculnya Perilaku Pedhofilia dan Implikasinya Terhadap Kesehatan Mental Korban

23 Juni 2024   20:59 Diperbarui: 23 Juni 2024   21:38 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemudian pada pedofilia kemoseksual, perilaku seorang pedofil homoseksual melibatkan orang dewasa yang melakukan tindakan seksual dengan anak laki-laki prapubertas, dengan penyimpangan utama adalah usia dan jenis kelamin dalam pilihan objek seksual. Pedofil homoseksual biasanya memiliki riwayat perilaku homoseksual sebelumnya, dengan penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka pernah memiliki pengalaman homoseksual dan sebagian kecil sudah menikah.

Beberapa peneliti berpendapat bahwa perilaku ini adalah pilihan gaya hidup para pedofil homoseksual, karena mereka sudah mengidentifikasi diri sebagai homoseksual. Telah diketahui bahwa pedofil homoseksual lebih cenderung memiliki rasa keselarasan dengan tindakannya dan menolak perubahan dibandingkan dengan pedofil heteroseksual. Selain itu, tingkat kekambuhan pedofil homoseksual secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan pedofil heteroseksual.

3.3 Implikasi Penyimpangan Seksual Pedofilia Terhadap Kesehatan Mental Anak Sebagai Korban 

Mengalami kejahatan seksual memiliki dampak serius pada kesehatan mental anak. Banyak dari mereka mengalami trauma, kurang percaya diri, kesulitan dalam menerima keadaan, depresi, dan gangguan psikologis lainnya. Anak-anak yang menjadi korban kejahatan seksual sering kali menjadi pemarah dan sensitif terhadap lingkungan sekitar, yang dapat berpotensi menyebabkan kondisi depresi.

Gangguan emosional yang dialami oleh anak korban pedofilia juga dapat mengakibatkan perilaku agresif dan bahkan membahayakan diri mereka sendiri. Berikut ini merupakan dampak.implikasi negatif yang terjadi pada kesehatan mental anak sebagai korban perilaku pedofilia berdasarkan literatur dari penelitian oleh Timotius Mailanus pada 2018, sebagai berikut:

1. Anak-anak yang menjadi korban pedofilia sering kali mengalami kurangnya keyakinan diri dalam meraih prestasi.

Ketika ditanya apakah mereka ingin mencapai kesuksesan seperti teman sekelasnya, mereka mungkin mengatakan ingin, namun segera merasa tidak mampu. Mereka cenderung lebih fokus pada luka batin mereka daripada prestasi. Faktor yang menghalangi mereka dalam meraih prestasi termasuk kurangnya percaya diri dan rasa merasa tidak mampu. Anak-anak korban pedofilia sering tidak memiliki niat untuk menjadi yang terbaik dan hanya melakukan sebatas kemampuan mereka. Ketika bekerja sama dengan orang lain, mereka mungkin menghadapi hambatan dan tidak total dalam kolaborasi. Mereka juga mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan yang erat dengan orang lain dan lebih suka melakukan segala hal sendiri.

2. Anak korban pedofilia memiliki sifat tidak menerima dan menjadi seorang pribadi yang mudah marah.

Anak-anak yang menjadi korban pedofilia cenderung menunjukkan sifat tidak menerima dan mudah marah. Ketika difitnah atau disalahpahami, mereka dapat bereaksi dengan kemarahan dan tersinggung. Mereka merasa tidak nyaman dan mungkin menunjukkan perilaku ekspresif seperti marah atau perilaku non-ekspresif seperti menjauhkan diri dari situasi yang membuat mereka tidak nyaman. Anak-anak korban pedofilia juga mungkin merasa tidak menerima ketika kasus pedofilia mereka diungkit oleh orang lain. Saat mereka masih merasa sebagai korban, mereka dapat menunjukkan perubahan perilaku dan reaksi agresif, baik lisan dengan kata-kata atau fisik dengan tindakan agresif.

3. Anak korban pedofilia merasa berbeda dengan temannya.

Anak-anak yang menjadi korban pedofilia sering merasa berbeda dengan teman sebayanya. Setelah menjadi korban, mereka cenderung menjadi lebih pendiam dan menjauhi interaksi dengan teman seumurannya. Menjadi korban pedofilia membuat mereka merasa bersalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun