Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang asyik berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet juga berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepak Bola Indonesia di Era Joko Widodo: Sanksi FIFA, Banjir Naturalisasi, dan Tragedi

22 Oktober 2024   05:25 Diperbarui: 22 Oktober 2024   07:26 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspresi Presiden Joko Widodo kala merayakan gol Indonesia di ke gawang Thailand di Piala AFF 2022, 29 Desember 2022. (Agus Suparto via Kompas.com) 

Satu-satunya yang menurut saya boleh dibilang sebagai prestasi adalah keberhasilan mencapai semifinal Piala Asia U23. Itupun dengan catatan, tim yang dimainkan Coach Shin di ajang ini isinya kebanyakan penggawa timnas senior.

Tragedi Kanjuruhan

Mundur lagi ke tahun 2022, era Jokowi diwarnai satu tragedi sepak bola nan memilukan. Ratusan penonton tewas dalam kepanikan massal yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai pertandingan Arema vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober.

Peristiwa ini dipicu masuknya segerombol suporter tuan rumah ke lapangan seusai pertandingan. Petugas keamanan merespons keadaan dengan tidak semestinya, termasuk melepas gas air mata yang membuat keadaan di dalam stadion bertambah chaos.

Keadaan diperparah oleh kealpaan petugas stadion yang belum membuka semua pintu. Penonton yang panik pun menumpuk di Gerbang 11, 12 dan 13, di mana banyak korban tewas akibat kekurangan oksigen dan juga terinjak-injak saat berebut keluar.

Pemerintah merespons dengan membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan. Tim lantas mengeluarkan 9 rekomendasi yang menyasar PSSI, Kepolisian, panitia pelaksana pertandingan, sampai suporter tuan rumah.

TGIPF juga merekomendasikan agar kepengurusan PSSI Iwan Bule mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggung-jawaban. Namun anjuran ini tak diikuti. Jajaran Exco PSSI tetap duduk di jabatan masing-masing sampai kemudian KLB digelar pada 16 Februari 2023.

Kongres menghasilkan nama Erick Thohir sebagai Ketua Umum periode 2023-2027. Ratu Destria kembali masuk kepengurusan sebagai wakil ketua umum bersama Zainuddin Amali.

Sementara itu, keluarga korban Tragedi Kanjuruhan terus menanti keadilan. Sekalipun beberapa orang telah dijatuhi hukuman, Aremania merasa tindakan tersebut belum maksimal dan tidak tepat sasaran.

Karena itulah keluarga korban menyambut riuh kunjungan kerja Jokowi dan Erick Thohir, dalam kapasitasnya sebagai Menteri BUMN, di Pasar Bululawang pada 23 Juli 2024. Mereka bermaksud menagih janji Pemerintah dan PSSI, tetapi tak kuasa mendekat karena pengawalan ketat di sekeliling Presiden.

Oktober 2024, bulan di mana Jokowi meletakkan jabatan, bertepatan dengan peringatan 2 tahun Tragedi Kanjuruhan. Keluarga korban masih terus menanti keadilan yang bagi mereka belum hadir wujudnya.

Talang Datar, 21 Oktober 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun