Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang asyik berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet juga berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepak Bola Indonesia di Era Joko Widodo: Sanksi FIFA, Banjir Naturalisasi, dan Tragedi

22 Oktober 2024   05:25 Diperbarui: 22 Oktober 2024   07:26 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspresi Presiden Joko Widodo kala merayakan gol Indonesia di ke gawang Thailand di Piala AFF 2022, 29 Desember 2022. (Agus Suparto via Kompas.com) 

Ya, hanya empat hari setelah pelantikan kedua Jokowi, FIFA menetapkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 edisi 2021. Pencapaian ini menjadi penyelamat muka kepengurusan PSSI periode 2016-2020 yang lebih banyak diwarnai pemberitaan negatif.

2 November 2019, PSSI menggelar KLB yang menghasilkan Mochamad Iriawan alias Iwan Bule sebagai Ketua Umum periode 2019-2023. Banyak nama lawas dalam kepengurusan ini, termasuk Iwan Budianto.

Sementara itu Ratu Tisha tetap menduduki posisi Sekjen.

Banjir Pemain Naturalisasi

Kepemimpinan Iwan Bule langsung diikuti tampilnya Indonesia di final SEA Games 2019. Sayang, Garuda Muda yang begitu perkasa di fase grup--mengalahkan 4 dari 5 lawan termasuk Thailand, terganjal oleh keperkasaan Vietnam.

Kegagalan tersebut dan juga terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20, membuat PSSI merasa perlu mencari sosok pelatih mumpuni. Dari sekian nama yang sempat masuk daftar calon, Shin Tae-yong menjadi pilihan.

Sedianya Shin Tae-yong diplot sebagai pelatih Indonesia U20. Namun karena turnamen ditunda akibat merebaknya pandemi, juru taktik Korea Selatan di Piala Dunia 2018 tersebut diminta menangani timnas senior.

Sempat tak mengesankan di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan SEA Games 2021, STY membius publik dengan penampilan di Piala AFF 2020 yang digelar secara tunda pada akhir 2021. Ia membawa tim muda, berusia rata-rata 23 tahun, mencapai final.

Meski lagi-lagi gagal juara, apa yang diperbuat Coach Shin membuat namanya melambung. Terlebih kemudian ia sukses membawa Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia 2023, lalu diikuti sejarah partisipasi perdana di Piala Asia U23.

PSSI mematok target tinggi kepada Shin Tae-yong. Dibalas dengan permohonan pemain naturalisasi yang seolah tiada henti dengan dalih agar ia dapat mencapai target yang diberikan.

Ketika kemudian tampuk kepemimpinan PSSI berganti dari Iwan Bule kepada Erick Thohir, jumlah pemain yang dinaturalisasi semakin menjadi-jadi. Ini mungkin terjadi karena pemerintahan Jokowi mendukung penuh upaya pengembangan sepak bola (baca: timnas) yang diupayakan PSSI.

Sayang, sederet dukungan yang diberikan PSSI dan Pemerintah belum juga membuat STY meraih prestasi. Di tahun terakhir Jokowi menjabat, pria Korea ini justru menghadirkan rentetan kegagalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun