Satu-satunya yang menurut saya boleh dibilang sebagai prestasi adalah keberhasilan mencapai semifinal Piala Asia U23. Itupun dengan catatan, tim yang dimainkan Coach Shin di ajang ini isinya kebanyakan penggawa timnas senior.
Tragedi Kanjuruhan
Mundur lagi ke tahun 2022, era Jokowi diwarnai satu tragedi sepak bola nan memilukan. Ratusan penonton tewas dalam kepanikan massal yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai pertandingan Arema vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober.
Peristiwa ini dipicu masuknya segerombol suporter tuan rumah ke lapangan seusai pertandingan. Petugas keamanan merespons keadaan dengan tidak semestinya, termasuk melepas gas air mata yang membuat keadaan di dalam stadion bertambah chaos.
Keadaan diperparah oleh kealpaan petugas stadion yang belum membuka semua pintu. Penonton yang panik pun menumpuk di Gerbang 11, 12 dan 13, di mana banyak korban tewas akibat kekurangan oksigen dan juga terinjak-injak saat berebut keluar.
Pemerintah merespons dengan membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan. Tim lantas mengeluarkan 9 rekomendasi yang menyasar PSSI, Kepolisian, panitia pelaksana pertandingan, sampai suporter tuan rumah.
TGIPF juga merekomendasikan agar kepengurusan PSSI Iwan Bule mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggung-jawaban. Namun anjuran ini tak diikuti. Jajaran Exco PSSI tetap duduk di jabatan masing-masing sampai kemudian KLB digelar pada 16 Februari 2023.
Kongres menghasilkan nama Erick Thohir sebagai Ketua Umum periode 2023-2027. Ratu Destria kembali masuk kepengurusan sebagai wakil ketua umum bersama Zainuddin Amali.
Sementara itu, keluarga korban Tragedi Kanjuruhan terus menanti keadilan. Sekalipun beberapa orang telah dijatuhi hukuman, Aremania merasa tindakan tersebut belum maksimal dan tidak tepat sasaran.
Karena itulah keluarga korban menyambut riuh kunjungan kerja Jokowi dan Erick Thohir, dalam kapasitasnya sebagai Menteri BUMN, di Pasar Bululawang pada 23 Juli 2024. Mereka bermaksud menagih janji Pemerintah dan PSSI, tetapi tak kuasa mendekat karena pengawalan ketat di sekeliling Presiden.
Oktober 2024, bulan di mana Jokowi meletakkan jabatan, bertepatan dengan peringatan 2 tahun Tragedi Kanjuruhan. Keluarga korban masih terus menanti keadilan yang bagi mereka belum hadir wujudnya.
Talang Datar, 21 Oktober 2024