Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Salah Kaprah 'Prestasi' Lolos Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia

5 September 2024   05:43 Diperbarui: 5 September 2024   07:07 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya, benar. Itu karena jumlah kontestan di Piala Asia 2000 masih 12 tim, lalu sejak edisi 2004 dikembangkan menjadi 16 tim.

Sejak edisi 2019, AFC menambah jumlah kontestan Piala Asia menjadi 24. Untuk menyesuaikan jumlah grup dengan bagan 16 Besar, dibuatlah aturan tentang peringkat ketiga terbaik yang lantas menguntungkan Indonesia.

Kalau rekor pertama kali lolos ke fase gugur Piala Asia, memang iya. Itu harus diakui dan tidak boleh ada yang menafikan hal tersebut.

Namun kalau dibedah lagi, catatan tersebut diraih dengan hanya membukukan satu kemenangan di fase grup. Rekor yang sama seperti di edisi 2004 dan 2007.

Kemudian ingat pula, Indonesia memastikan tiket melalui jalur peringkat ketiga terbaik juga di detik-detik akhir. Sangat tergantung pada hasil-hasil pertandingan tim-tim lain di grup lain, sampai akhirnya Joel Kojo menjadi "pahlawan" bagi timnas.

Maka, tidak boleh menolak juga dong, kalau ada yang mengatakan kelolosan Indonesia ke fase gugur Piala Asia 2023 lalu berbau keberuntungan.

Pencapaian Terjauh?

Ada satu fakta lagi, nih, dari partisipasi Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 1986.

Sebagai juara Grup 3B, ketika itu Indonesia hanya butuh mengalahkan dua lawan untuk mengantongi tiket lolos ke putaran final di Meksiko. Lawan pertama adalah Korea Selatan yang merupakan juara Grup 3A, lalu lawan kedua pemenang pertandingan Jepang vs Hong Kong.

Andai ketika itu Indonesia menang atas Korea Selatan, maka tinggal berebut satu tiket jatah Zona Timur dengan Jepang. Mengingat Korsel adalah calon lawan terkuat, tak heran jika banyak yang menggambarkan kondisi saat itu dengan ungkapan "tinggal selangkah lagi lolos ke Piala Dunia."

Harus diakui, ungkapan tersebut berbau hiperbola juga, sih. Namun di atas kertas memang demikianlah adanya.

Kenapa? Karena di antara empat juara grup yang lolos ke putaran kedua kala itu, Korea Selatan merupakan tim terkuat. Pesaing terberat di Zona Timur Asia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun