Sebagai juara Grup 3B, ketika itu Indonesia hanya butuh mengalahkan dua lawan untuk mengantongi tiket lolos ke putaran final di Meksiko. Lawan pertama adalah Korea Selatan yang merupakan juara Grup 3A, lalu lawan kedua pemenang pertandingan Jepang vs Hong Kong.
Andai ketika itu Indonesia menang atas Korea Selatan, maka tinggal berebut satu tiket jatah Zona Timur dengan Jepang. Mengingat Korsel adalah calon lawan terkuat, tak heran jika banyak yang menggambarkan kondisi saat itu dengan ungkapan "tinggal selangkah lagi lolos ke Piala Dunia."
Harus diakui, ungkapan tersebut berbau hiperbola juga, sih. Namun di atas kertas memang demikianlah adanya.
Kenapa? Karena di antara empat juara grup yang lolos ke putaran kedua kala itu, Korea Selatan merupakan tim terkuat. Pesaing terberat di Zona Timur Asia.
Maka tidak heran jika banyak yang berandai-andai. Jika saja Indonesia menang atas Korsel ketika itu, secara hitung-hitungan tidak bakal kesulitan melangkahi Jepang maupun Hong Kong. Artinya, mengalahkan Taeguk Warriors berarti tinggal selangkah lagi menuju Piala Dunia.
Sekalipun gagal, itulah yang lebih pantas disebut sebagai pencapaian terjauh Indonesia sepanjang partisipasi di Kualifikasi Piala Dunia. Bayangkan, hanya tersisa dua lawan menuju putaran final. Tinggal empat pertandingan saja!
Dengan skema kualifikasi yang dipakai AFC sekarang, tidak satupun skenario yang dapat membuat Indonesia menyamai pencapaian di tahun 1985 itu. Satu-satunya cara melampaui catatan itu, ya dengan lolos ke Piala Dunia 2026.
Jadi, Indonesia harus mampu untuk setidaknya menjadi runner-up grup Putaran Ketiga ini. Atau kalau harus terus berjuang di Putaran Keempat, musti bisa keluar sebagai juara grup.
Mampukah Shin Tae-yong dan pasukannya membuat rekor yang benar-benar baru? Mari kita nantikan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H