Lalu teman saya bilang bahwa tidak ada syarat-syaratan. Yang penting ada keinginan untuk mau mendekat kepada Allah SWT.
Terus terang buat saya yang masih kuliah di tahun-tahun awal, saya tidak begitu mengerti dengan makna yang sesungguhnya dari "mendekat kepada Allah SWT" tetapi secara logika saya bisa fahami.
Jadi saya iyakan saja penjelasannya itu.dengan wajah yang mungkin terlihat seolah-olah sudah mengerti.
"Ritual" masuk jadi anggota
Kemudian saya lanjutkan pertanyaan saya tentang apakah ada prosesi untuk menjadi murid sang Mursyid.
Ternyata ada.
Dia bilang, nanti pas sampai disana kita shalat isya' dulu lalu kita semua ngumpul untuk melakukan diskusi memahami Al Qur'an. Nanti disana ada banyak Al Qur'an yang sudah ada terjemahannya serta buku Tafsir Al Qur'an.
Sepemahaman saya diskusi itu tujuannya untuk memperkuat iman para murid. Seringkali diskusinya malah tentang berbagai aspek kehidupan sehari-hari dan bagaimana menyikapinya dengan mendiskusikan rujukan yang ada didalam Al Qur'an.
Yang begini nih yang saya suka, dalam hati saya berkata begitu. Sebab saya fikir tadinya kegiatan utama di kelompok Tarekat itu berupa kegiatan membaca berbagai macam bacaan dzikir yang mungkin sebagian diantaranya saya justru tidak mengerti arti dan maknanya.
Menurut teman saya, itu kira-kira berlangsung sampai dengan jam 10an.
Lalu, para calon murid akan masuk dan berkumpul kedalam salah satu ruangan kosong berukuran sekita 4x4 dan hanya beralaskan karpet murah berwarna hijau seperti yang sering ada pada mushala2 sederhana.