Dampak lainnya terhadap masuknya La Nina di Indonesia, yaitu terjadi kemarau panjanh, sehingga menyebabkan banyaknya daerah kurang volume air. Pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadao air menjadi lebih sedikit. Terjadi kekeringan dimana-mana, karena frekuensi curah hujan terlalu sedikit.
Dampak La NinaÂ
Dampak La Nina di Indonesia ditandai dengan akan banyaknya uap air yang masuk ke wilayah Indonesia, sehingga menyebabkan makin banyaknya pertumbuhan awan-awan hujan yang pada akhirnya meningkatkan potensi hujan di beberapa wilayah Indonesia, Peningkatan curah hujan akan terjadi sekitar 20% hingga 40% dan dikhawatirkan akan terjadi bencana hidrometeorologi.
Dua Kategori Dampak Yang Terjadi di Indonesia
Potensi Kekeringan terjadi di sebagian wilayah di Indonesia, yakni
- sebagian Jawa,
- sebagian bagian Sumatera Barat
- sebagian Riau,
- sebagian dari Jambi,
- sebagian Sumatera bagian utara,
- sebagian dari Kalimatan Utara,
- sebagian dari Kalimatan Timur,
- Papua; bahkan hampir sebagian besar di wilayah bagian Papua mengalami curah hujan yang rendah atau kekeringan.
Sementara peningkatan curah hujan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, yaitu :
- wilayah Jawa,
- Sumatera bagian selatan dan timur,
- sebagian Kalimantan Barat, tengah, dan selatanÂ
- sebagian Sulawesi barat dan utara
- sebagian dari wilayah Maluku.
Potensi kekeringan parah masih akan terjadi di 3 Propinsi dan perlu waspada terhadap ancaman La Nina, yaitu :
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
Ketiga provinsi ini karena berdekatan dengan Samudra  Australia (monseum Australia) yang suhu permukaan air lautnya masih panas.
Analisa Data BMKG
Kurang lebih 10% wilayah Indonesia mengalami kekeringan, untuk antisipasi kita harus tetap waspada terhadap perubahan iklim/cuaca yang dapat terjadi tiba-tiba.
Agustus nanti banyak wilayah Indonesia akan mengalami potensi ilkim basah karena mengalami La Nino lemah, namun tahun ini tidak separah tahun lalu.