La Nina adalah kondisi setelah terjadinya El Nino, yaitu musim kemarau atau suhu panas yang terjadi akibat menurunnya suhu di permukaan laut di Samudra Pasifik. Ditambah lagi pada perubahan suhu menjadi lebih rendah dibandingkan kawasan sekitarnya. Hal ini memberikan dampak pada kehidupan ekosistem biota di bawah laut.
Penekanan air hangat akan sulit membawa nutrisi, sehingga menyebabkab banyak hewan perairan bermigrasi ke wilayah air yang lebih dingin. Dampaknya tampak jelas, yaitu perubahan curah hujan tinggi.
"El Nino merupakan fenomena kebalikan dari kejadian La Nina."
Masuknya La Nina ke Indonesia
Secara geografis, Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Australia serta Samudra Hindia dan Pasifik. Pertukaran massa udara serta interaksi atmosfer dan laut yang terjadi di wilayah tersebut berpengaruh terhadap iklim Indonesia.
Salah satu fenomena global interaksi atmosfer - laut yang terjadi di Samudera Pasifik dan menjadi climate driver di Indonesia adalah El Nino - Southern Oscillation (ENSO). ENSO terbagi dalam dua kejadian yaitu fase dingin (La Nina) dan fase hangat (El Nino).
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menerangkan bahwa kondisi El Nino saat ini sudah netral atau sudah berakhir. Kondisi netral ini terjadi hingga pertengahan bulan Juli 2024. Disebabkan karena menurunnya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur ekuator.
Saat ini berada pada kondisi iklim berada pada masa peralihan dan setelah itu Indonesia akan memasuki fenomena La Nina, yang diprediksi akan mulai masuk pada bulan Agustus nanti, yaitu pada puncak musim kering yang ditandai dengan menurunnya suhu muka air laut.
Dampak Fenomena El Nino Dan La Nina Di Wilayah Indonesia
Â
Dampak El NinoÂ