Mohon tunggu...
Khoirul Muttaqin
Khoirul Muttaqin Mohon Tunggu... Wiraswasta - IG: @bukutaqin

Halo 🙌 Semoga tulisan-tulisan di sini cukup bagus untuk kamu, yaa 😘🤗

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Kunci dengan Gantungan Panda

6 April 2022   07:19 Diperbarui: 6 April 2022   07:19 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deg!

"Tunggu! Jangan bunuh aku! Aku tidak ingin mati! Tolong! Kumohon! Kasihani aku! Aku harus wisuda besok di kampus!" suaraku terbata-bata saat tiba-tiba mengetahui satu pembunuh berada di dekatku. Tubuhnya tinggi, kekar, dengan pisau berada di tangan kanannya. Sedangkan tubuhku hanya bisa mundur perlahan menghindari orang di hadapanku.

"Dia ingin hidup, Tom! Dan dia sangat cantik!" Teriaknya mengajak temannya bicara yang berada di lantai satu. Sedangkan pisaunya telah membuat semacam kode: kamu tidak bisa lepas!

"Bukankah orang ini hanya tinggal berdua di rumah? Kenapa ada orang lain?" Suara dari kejauhan.

"Entahlah Tom."

"Jangan biarkan dia membocorkan kejadian ini."

"Tunggu! Biarkan aku pergi dari sini. Kumohon! Tolong! Aku hanya bekerja mencari uang di sini." 

Perasaanku campur aduk. tubuhku seakan melemas tiba-tiba dan tak bisa lari. Beberapa rencana di kepalaku belum berhasil tersusun rapi. Namun aku sudah dihadapkan dengan situasi hidup dan mati.

Sial. Bukankah tadi mereka masih berada di bawah. Bagaimana lelaki berpisau ini berhasil mengetahuiku dengan cepat. 

Aku bernapas dalam-dalam, dan, lari menerobos orang di hadapanku saat melihatnya sedang lengah. Dia mengajak bicara temannya saat aku berada di dekatnya. Mungkin dia meremehkan karena aku perempuan.

Hanya saja, sebuah tendangan dari kakinya melesat ke tubuhku tiba-tiba. Bag! Sakit! Perutku terasa nyeri dan tubuhku lemas. Tersungkur ke lantai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun