Neko malah menunjukkan ekspresi bodohnya.
"Lihat! Lihat Clara! Bukan lihat aku!" bentakku padanya.
Saat itu malam sudah sepenuhnya bangkit dari tidur. Kegelapan mulai datang dengan lembut. Dan sepi mulai melahap semua yang ada di dunia.
Dengan gerakan semaunya sendiri. Tiba-tiba Neko duduk di tempat Clara. Aku mencegahnya karena kasian jika Clara tertindih tubuh Neko.
Tapi kenapa justru Neko menembus Clara? Mereka berdua bisa sama-sama duduk di satu kursi? Dengan sama-sama menatap wajahku dengan ekspresi berduka?
...
Aku mulai menggila.
Perasaanku kacau.
Bagaimana bisa hal itu bisa terjadi? Kenapa?
Sama sekali aku tidak mengerti.
...
Tubuhku langsung melemah, jantungku bergetar dengan kuat. Aku ketakutan.Â
Perasaanku campur aduk. Hitam. Kelam. Mendadak tak bisa berpikir dan tak berdaya. Semuanya terlihat gelap.
Tidak. Tidak mungkin.
Tidak.
Bagaimana bisa ....