Penerapan Pembelajaran Diferensiasi Proses
 Pengenalan Operasional Dasar Mesin Bubut
   di Kelas XI TP 2 SMK Kristen 2 Surakarta
          Tahun Pelajaran 2022/2023
            Oleh: Budi Sulistyo, S. Pd.
                                                                  BAB I
                                                             PENDAHULUAN
Latar belakang masalah
   Tahun 2021 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah meluncurkan kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka dirancang untuk menghasilkan pembelajaran yang berkualitas, sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Kehadiran kurikulum merdeka diharapkan dapat mengasah minat bakat yang secara kodrat telah dimiliki masing-masing siswa.
   Dunia pendidikan dirasa masih belum sepenuhnya pulih melaksanakan proses pembelajaran sejak covid 19. Masih banyak kekurangan baik dari sisi siswa maupun guru itu sendiri. Siswa yang belajar secara terbatas dengan teknik daring atau pun pertemuan terbatas di sekolah, belum dapat memotivasi belajar yang optimal. Sementara itu guru secara tidak langsung juga terpengaruh dengan keadaan siswa tersebut. Perlu pengenalan yang mendalam untuk membuat siswa termotivasi dalam belajar.
   Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan kepada guru praktik teknik pemesinan bubut di SMK Kristen 2 Surakarta, terjadi penurunan di sisi kualitas praktik siswa. Hal ini dibuktikan dengan lebih dari 50% siswa yang belum termotivasi belajar dan menghasilkan benda kerja yang sesuai. Selain itu, dampak belum pulihnya motivasi itu juga dibuktikan dengan masih banyak siswa yang tidak masuk sekolah tanpa keterangan, rendah menyimak instruksi pengerjaan, bahkan malas untuk melaksanakan kegiatan praktik.
   Dalam pembelajarn praktik mesin bubut, siswa diharapkan dapat mencapai hasil belajar yang dapat memenuhi kebutuhan DUDI (Dunia Industri). Kemampuan membubut menjadi satu di antara sekian kompetensi yang dibutuhkan oleh industri. Melihat hasil pengamatan di atas maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa dalam pembelajaran praktik membubut.
    Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodasi kebutuhan belajar siswa (Veni Widi Astuti, 2021). Dalam hal ini guru memfasilitasi pembelajaran siswa berdasrkan kebutuhannya. Maksudnya, setiap siswa itu memiliki karakteristik yang beragam, sehingga guru tidak bisa memberikan perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, guru perlu merancang tindakan yang berdiferensiasi. Hal ini bukan berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda, namun lebih pada membedakan antara murid yang memeiliki karakteristik gaya belajar yang berbeda-beda, dalam hal pengenalan materi operasional dasar mesin bubut. Penerapan pembelajaran seperti ini memiliki tujuan agar mengetahui minat belajar masing-masing siswa di awal pelaksanaan praktik membubut.