Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bisnis Uban bersama Ayah

19 November 2018   00:40 Diperbarui: 19 November 2018   01:13 1511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayah adalah wartawan istana di jaman Bung Karno (arsip pribadi)

"Wah ada lagi nih Yah ubannya." kata saya dengan suara meyakinkan sambil mencabut rambut hitamnya.

Totalnya saya mencabut 4 rambut putih dan 3 rambut item. 3 rambut item saya buang ke lantai, sedangkan 4 uban saya masukan ke dalam kotak semir yang udah ada 3 uban, sehingga jumlahnya pas 7 uban kan? Pastinya Ayah saya ga curiga dong? Orang jumlah nyabut dan jumlah ubannya sama. Berhasillah hari itu saya memperoleh upah Rp 70. Lumayaaaan.....

Ketujuh uban saya simpen lagi di kotak semir dan saya tarok di kamar. Saya udah ngebayangin, kalo saya disuruh nyabut uban lagi pasti saya bakalan kaya raya. Soalnya saya kan udah ada uban 7 helai yang valuenya Rp 70. Kalo saya dapet uban 5 helai lagi, berarti 7 + 5 = 12 uban. Kalo dirupiahkan totalnya jadi Rp 120. Horeeeeeee...!!!!

Cukup lama juga bisnis uban saya berlangsung. Memang penghasilannya ga seberapa karena bisnis uban adalah bisnis skala kecil yang ga mungkin bisa bikin saya kaya. Tapi untuk sekedar jajan rujak bebek, kremes dan es bonbon mah saya ga pernah punya masalah, karena bisnis uban yang saya jalani selama ini cukup membantu cashflow hehehehehe...

Lagi asik-asiknya berkakulasi bagaimana caranya mengembangkan bisnis, sekonyong-konyong Ayah menghampiri saya sambil berkata, "Bud Ayah tadi ngaca ternyata rambut Ayah udah tipis banget, ya?"

"Iya terus kenapa Yah?" tanya saya.

"Kalo dicabutin terus lama-lama kepala Ayah bisa botak."

"Ya ga dong. Kan rambutnya tumbuh lagi." kata saya mulai was-was.

"Ngga, ah. Mulai hari ini Ayah ga mau dicabut lagi..."

"Hah? Jangan dong Yah." potong saya mulai panik.

"Mulai sekarang rambut Ayah dicat aja." kata Ayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun