Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Insya Allah-nya Siapa?

31 Agustus 2018   01:00 Diperbarui: 31 Agustus 2018   01:23 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Bambang bingung, dong, ngedenger pertanyaan saya. Ga tahan hatinya untuk bertanya, "Maksudnya?"

"Insya Allahnya Amin apa Pree?" Udah terlanjur saya memutuskan untuk meneruskan pertanyaan andalan lingkungan saya.

Pak Bambang tambah bingung. Dia tanya lagi, "Maksudnya gimana, Mas Bud?"

Hahahahaha..! Ngedenger saya ngakak keras banget, temen-temen di ruangan itu pada nyamperin. Mereka pengen tau apa yang terjadi. Dengan sabar saya ceritakan pada mereka semua bagaimana sejarahnya ada istilah 'insya Allah'nya Amin dan 'insya Allah'nya Pree.' Mereka semua ikut ngakak ngedenger cerita itu.

"Yang namanya Pree pasti ngocol banget ya, Bud?" tanya salah seorang, belakangan saya tau dia adalah seorang visualizer, namanya Pak Hadi.

"Iya, ngocol banget. Kalo yang namanya Amin serius dan relijius." sahut saya.

"Kalo suatu hari Pree atau Amin mampir ke sini, kenalin sama kita, ya, Mas Bud. Penasaran pengen liat orangnya." kata Pak Bambang lagi.

"Insya Allah." sahut saya lagi.

"Insya Allahnya siapa? Amin apa Pree?" Hampir serempak tiba-tiba semua orang menanyakan hal itu.

"Huahahahahahahaha..." semua orang ngakak tanpa bisa ditahan lagi.

Dan keanehan pun berlanjut! Tiba-tiba di kantor kami istilah 'insya Allah' tersebut menjadi populer. Setiap kali di kantor ada yang menyebut 'insya Allah' orang itu langsung diserang dengan pertanyaan 'insya Allah'nya Amin apa insya Allahnya Pree?'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun