Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sapardi Djoko Damono dan Buku Pepeng

5 Agustus 2016   01:02 Diperbarui: 5 Agustus 2016   08:12 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maksud lo sebelum terlambat apa?"

"Yah namanya takdir, kita mana tau kan? Mendingan kita kelarin bukunya supaya dia gembira dan mendongkrak kesehatannya."

"Gue ga mau ngomong soal terlambat. Pokoknya gue doain aja yang terbaik buat dia." kata Pree, keliatannya dia kurang nyaman sama omongan saya.

"Oh sorry Pree. Iya gue juga selalu mendoakan yang terbaik buat Pepeng."

Hari Rabu 6 Mei 2015, pukul 10.30, Pree memposting berita di group WA kami. "Innalillahi wa inna illaihi roji'un. Mau ngabarin, Pepeng tadi udah gak ada sekitar jam 10.04. Dari tadi malem jam 2 masuk ICU."

Habis membaca WA-nya Pree, saya langsung lemes. Dan entah karena alasan apa, saya mencoba mencari puisi Sapardi Djoko Damono yang untuk Pepeng. Dengan mata berurai air mata, saya membaca puisi itu dengan suara perlahan;

EMPAT KWATRIN BUAT PEPENG

Hidup kita ini, kata Pak Kiai
Adalah sekeping uang logam
Satu keping tapi dua sisi
Selalu serasi, tak salah paham

Nasib kita ini, kata Pendeta
Susul menyusul siang dan malam
dua-duanya disaput rahasia
Kadang terbuka, kadang terpendam

Takdir kita ini, kata Pak Guru
Memang tak mudah dipantau
Kadang pasti seperti dipaku
Kadang bagai angin mendesau

Ingat selalu perangai air, kata penyair
Meskipun begini, tetap saja begitu;
Dari hulu mengalir ke hilir
Berkelok, terjun, menuju Yang Satu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun