Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sapardi Djoko Damono dan Buku Pepeng

5 Agustus 2016   01:02 Diperbarui: 5 Agustus 2016   08:12 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gini deh. Kalo lo udah sehat, bikin meeting aja sama orang Gramedia, tapi lo ajak gue. Ntar kalo udah kenal, gue yang ngurus buku lo sampe selesai. Gimana?"

Kali ini pesen saya ga dibales. Saya bingung, soalnya kalo lagi chatting sama Pepeng, dia ga pernah ilang. Dia selalu pamit ketika akan mengakhiri percakapan.

Setelah menunggu lebih dari 15 menit, akhirnya Pepeng ngebales juga. "Sorry Jek. Gue abis muntah tadi. Lo udah tidur?"

"Belum. Sakit lo makin parah ya Jek?"

"Ya gitu deh. Sakitnya sih ga masalah Jek. Yang bikin repot, penyakit ini udah menjalar sekarang..."

"Hah?? Menjalar ke mana?" tanya saya waswas.

"Gara-gara penyakit ini gue kena penyempitan pembuluh dompet Jek. Sampe kering dompet gue HAHAHAHAHA..."

Message WA terakhir dari Pepeng saya terima tanggal 27 April 2015. Sejak saat itu dia ga pernah WA saya lagi. Beberapa kali saya WA duluan, dia juga ga ngebales.

Akhirnya saya ngeWA adiknya Pepeng yang bernama Pree. Saya dan Pree adalah temen sekampus di UI D3 jurusan bahasa Inggris. "Pree, bukunya Pepeng udah sampai di mana?"

"Ga tau Bud. Dia drop terus jadi bukunya ga keurus." Pree langsung ngebales.

"Lo aja yang urus Pree. Gue bantuin deh sebelum terlambat?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun