Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sapardi Djoko Damono dan Buku Pepeng

5 Agustus 2016   01:02 Diperbarui: 5 Agustus 2016   08:12 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Waduh! Sakit yang kayak biasa kan?"

"Beda. Sekarang makin aneh sakitnya. Apalagi gue ada luka di dubur. Nyerinya ngeresep sampe ke sumsum."

"Astaghfirullah!" Keprihatinan yang amat sangat membuat saya ga tau harus membalas apa.

"Ginjal gue juga udah kena. Dan menurut dokter itu penyumbang nyeri yang hebat juga."

"Masya Allah..."

"Fungsi ginjal gue tinggal 30%, kata dokter."

"Astaghfirullah..."

"Jantung gue juga fungsinya tinggal 30%. Kalo udah sesek, ampoooon deh, mendingan makan di warung Pak Wir Hehehehe...."

Pak Wir adalah warung di kampus tempat kami biasa nongkrong pas masih kuliah dulu. Saya bingung mau bales apa. Tapi begitulah Pepeng. Dia dengan santai bercerita tentang penyakitnya tanpa minta dikasihani. Dia adalah seorang yang betul-betul tangguh dan menjadi inspirasi semua orang.

"Udah tidur, Jek? Gimana kabar buku lo?" Pada sebuah malam, saya coba menyapa dia duluan. Dan Alhamdulillah langsung dibales.

"Nah itu dia Jek. Gue ga punya waktu buat ngurusinnya, gue sering drop sekarang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun