Kuda-kuda mengangkat kaki depan mereka. Meluncur cepat dan kian cepat menapaki permukaan air. Kaki-kaki berlarian pada aliran sungai, melayang melalui lembah, membelah desa-desa dan perkotaan, menuju ke laut.
Kereta kencana emas gegas menghilang. Berangkat dari Curug Ratapan sesuai rencana menuju alam syahdu, yaitu ke dunia damai yang berbeda dengan hiruk-pikuknya kota.
***
Biodata:
Bukan Cerpenis. Bukan Sastrawan.
Hanya tukang tulis di bawah pohon manggis di tepi sebuah jalan Kota Bogor.
Foto diri (dokumen pribadi)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!