Kuda-kuda mengangkat kaki depan mereka. Meluncur cepat dan kian cepat menapaki permukaan air. Kaki-kaki berlarian pada aliran sungai, melayang melalui lembah, membelah desa-desa dan perkotaan, menuju ke laut.
Kereta kencana emas gegas menghilang. Berangkat dari Curug Ratapan sesuai rencana menuju alam syahdu, yaitu ke dunia damai yang berbeda dengan hiruk-pikuknya kota.
***
Biodata:
Bukan Cerpenis. Bukan Sastrawan.
Hanya tukang tulis di bawah pohon manggis di tepi sebuah jalan Kota Bogor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H