Meski dalam porsi sedikit, saya urun dana sebagai komitmen ikut bertanggung jawab atas keberlanjutan usaha.
3. Uji Coba Produk. Resep-resep dicoba, hingga mendapatkan produk dengan rasa yang kira-kira dapat diterima oleh umum. Bukan selera pribadi.
4. Ciptakan Keunikan. Bakso dan mie ayam adalah penganan populer. Persaingan usaha sejenis lumayan ketat. Maka perlu mencari ciri khas (rasa, sambal, tampilan, dan sebagainya).
5. Pemilihan Tempat. Tempat disewa setahun berada di lokasi strategis. Tidak terlalu lapang. Untuk menghasilkan kesan luas, dinding dicat putih, lampu-lampu ditambah.
6. Tentukan Jam Operasional. Rencananya dari pukul 10 pagi hingga 10 malam. Libur pada hari tertentu. Untuk itu ditambah 1 orang asisten pelayanan atau peracikan. Sesekali, jika ada waktu lowong, saya bisa diperbantukan.
7. Tetapkan Nama Usaha. Dipilih nama yang mudah diucap, diingat, dan berkesan.
8. Lakukan Promosi. Tentu pada muka gerai bakso dan mie ayam dipasangi spanduk bertuliskan nama usaha, produk-produk berikut gambar.
Tidak perlu rinci. Huruf dibuat cukup besar sehingga mudah dibaca dari jarak beberapa puluh meter, bahkan oleh orang yang berada di dalam kendaraan melintas.
Juga promosi ke kerabat, teman, dan kenalan. Dalam perjalanan kelak, ada tambahan promosi dari sebuah situs kuliner setempat. Mereka meliput karena keunikaan produk dijual.
***
Kurang lebih langkah-langkah tersebut yang kami lakukan untuk memulai usaha. Dengan doa, usaha penjualan bakso dan mie ayam berjalan.