Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pentingnya Worklife Balance demi Hidup Lebih Berkualitas

3 Desember 2022   08:06 Diperbarui: 5 Desember 2022   10:56 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di luar waktu-waktu kerja, tinggalkan saja pekerjaan menumpuk di meja kantor. Jangan bawa pikiran terkait pekerjaan ke rumah. Pulang adalah kesempatan berharga bersama keluarga.

Rasa Capek. Mereka yang produktif pasti merasa capek. Lelah karena target bak kuda menarik kereta. Bisa dikendalikan, tapi tidak bisa dikejar sebab selalu berada di depan.

Capek, beban dan keruwetan pikiran dapat diatasi, salah satunya, dengan berekreasi. Dalam batas-batas tertentu, juga dengan bersosialisasi, menyalurkan hobi, berolahraga.

Kegiatan-kegiatan di luar pekerjaan itu mampu meredam rasa capek akibat tekanan pekerjaan. Beban dan keruwetan pikiran sejenak reda dan kembali pada hari Senin lusa.

***

Pekerjaan produktif --mau tidak mau, suka tidak suka---harus diselesaikan. Itu terkait penghasilan didapatkan. Di sisi lain ada kepentingan diri sendiri untuk tetap menjaga kesehatan diri dan kepentingan membahagiakan keluarga.

Dua hal berlawanan yang senantiasa saling berebut untuk mendapatkan perhatian.

Alangkah baiknya bila membagi waktu juga ruang dalam diri secara bijaksana, dengan memerhatikan:

Kepentingan tanggung jawab pekerjaan dan kegiatan yang tidak berkaitan langsung dengan pekerjaan, seperti keluarga, bersosialisasi, rekreasi, hobi, berolahraga, dan seterusnya.

Dalam istilah kekinian disebut worklife balance. Keseimbangan yang penting demi menjalani hidup lebih berkualitas.

Begitu pengalaman yang disampaikan ke dua wanita sales motoris di atas.

No one on his deathbed ever said, "I wish I had spent more time at the office." -- Paul Tsongas, Politician (kutipan dari realwealth.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun