Di luar waktu-waktu kerja, tinggalkan saja pekerjaan menumpuk di meja kantor. Jangan bawa pikiran terkait pekerjaan ke rumah. Pulang adalah kesempatan berharga bersama keluarga.
Rasa Capek. Mereka yang produktif pasti merasa capek. Lelah karena target bak kuda menarik kereta. Bisa dikendalikan, tapi tidak bisa dikejar sebab selalu berada di depan.
Capek, beban dan keruwetan pikiran dapat diatasi, salah satunya, dengan berekreasi. Dalam batas-batas tertentu, juga dengan bersosialisasi, menyalurkan hobi, berolahraga.
Kegiatan-kegiatan di luar pekerjaan itu mampu meredam rasa capek akibat tekanan pekerjaan. Beban dan keruwetan pikiran sejenak reda dan kembali pada hari Senin lusa.
***
Pekerjaan produktif --mau tidak mau, suka tidak suka---harus diselesaikan. Itu terkait penghasilan didapatkan. Di sisi lain ada kepentingan diri sendiri untuk tetap menjaga kesehatan diri dan kepentingan membahagiakan keluarga.
Dua hal berlawanan yang senantiasa saling berebut untuk mendapatkan perhatian.
Alangkah baiknya bila membagi waktu juga ruang dalam diri secara bijaksana, dengan memerhatikan:
Kepentingan tanggung jawab pekerjaan dan kegiatan yang tidak berkaitan langsung dengan pekerjaan, seperti keluarga, bersosialisasi, rekreasi, hobi, berolahraga, dan seterusnya.
Dalam istilah kekinian disebut worklife balance. Keseimbangan yang penting demi menjalani hidup lebih berkualitas.
Begitu pengalaman yang disampaikan ke dua wanita sales motoris di atas.
No one on his deathbed ever said, "I wish I had spent more time at the office." -- Paul Tsongas, Politician (kutipan dari realwealth.com)