Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Akhirnya Rudolfo Berhenti Merokok Kretek

12 Oktober 2021   05:59 Diperbarui: 12 Oktober 2021   06:01 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Sammy-Williams dari pixabay.com

Rudolfo menyembunyikan ketakjubannya, “Erghhh. Aku sungguh-sungguh. Sekarang, mau minum apa?”

“Illusion, please! Terima kasih,” gadis berwajah pilu menyeru kepada bartender, menghembuskan asap rokok, mengangsurkan bungkus rokok kepada Rudolfo.

Sejenak Rudolfo terperanjat, mengambil sebatang rokok putih. Berujar kepada bartender, “masukkan ke bill saya.”

Ouw, terima kasih,” sang gadis melemparkan senyum manis.

Dua insan terlibat dalam pembicaraan menyenangkan. Sesekali tergelak dalam kepulan asap rokok putih. Hati Rudolfo berbunga-bunga. Hati gadis berwajah pilu berbunga-bunga.

Mereka mengangkat gelas kaca dan saling membenturkannya, “ting....”

Entah sudah berapa sloki berisi cairan biru tembus pandang mereka teguk. Entah sudah berapa batang rokok putih telah mereka isap. Dua sejoli bercakap dengan akrab.

Satu kali Rudolfo berbisik di telinga sang gadis, mencuri kesempatan menghirup aroma membangkitkan.

“Maukah engkau malam ini aku ajak pergi?”

Bibir gadis berwajah pilu menempel di telinga Rudolfo, mengeluarkan suara lirih, “jemput aku sepulang dari kantor.”

Leher jenjang sang gadis dirangkul, “ke mana kita?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun