Mohon tunggu...
Sophie Love
Sophie Love Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumahtangga

part time wife, full time mum. belajar menulis untuk menjaga keseimbangan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lagu Cinta Bernada Rumit

28 Maret 2015   20:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:52 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“OK”

“Kamu tahu dalam masa kampanye begini,  dindingpun bertelinga..”

“Aku sudah bilang OK, Bram. Aku mengerti. Kamu mau aku minta maaf, karena berharap? Begitu?

“No,Vin. Aku yang minta maaf. Aku sudah menyakiti kamu lagi. Aku akan perbaiki, OK? Begitu masa kampanye sialan ini lewat, kita berlibur. Dan, kalau aku kembali dapat kursi, kamu tinggal tunjuk negara di bola dunia, dan kita pergi. Deal?”

“Aku tidak sakit, Bram. Aku kecewa. Dan itu bukan masalahmu. Kalau aku sakit hati, kamu bisa minta maaf. Tapi, kekecewaanku, bukan karena kamu tidak bisa ikut. Aku kecewa, karena telah berharap. Harusnya aku cukup tahu diri, untuk tidak mengukir mimpi terlalu tinggi. Dan, aku bukan anggota dewan, kolegamu. Aku hanya seorang jurnalis dan kebetulan meliput di kantormu yang terhormat. Jadi kamu tidak perlu sogok aku”

“JAGA bicaramu”

“Ouch!Sekarang, bicarapun aku harus jaga ya?Geez Pak Bram!”

“Cukup, Vin. Aku sudah minta maaf. Aku sudah tawarkan hadiah perdamaian, bukan sogokan. Aku tahu, kamu bicara begitu, karena kecewa. Aku tidak perlu meyakinkan kamu, semua yang kamu terima dari aku, bisa kupertanggungjawabkan. Kamu tahu siapa aku, Vin. Tidak perlu omongan sampah seperti itu. Buang-buang energi kita. Buang waktu. Tidak tiap hari kita bisa punya kesempatan untuk bicara. Sekarangpun, sebenarnya aku.…”

“Tidak tiap hari juga, aku merayakan ulangtahun ke 40”

“…………….Vin, I am truly sorry… Mungkin lebih baik kamu tahu yang sebenarnya. Aku harus terus terang…”

“Maksud kamu?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun