b. Kesalahan post hoc, propter hoc
Post hoc (setelah ini) dan propter hoc (maka ini), kesalahan ini dapat terjadi ketika sejarawan berpendapat bahwa jika peristiwa A lebih dulu terjadi daripada peristiwa B maka peristiwa B disebabkan oleh peristiwa A tanpa memperhatikan faktor penyebab yang lainnya.
c. Kesalahan Reduksionisme
Kesalahan ini biasanya dilakukan oleh seorang sejarawan yang berideologi dengan menyederhanakan gejala yang sebenarnya sangat kompleks.
d. Kesalahan Pluralisme yang Berlebihan
Dapat terjadi akibat merasa takut terjadi kesalahan reduksionisme dan monisme sehingga sejarawan sering tidak menjelaskan banyak hal dan tidak menyebutkan faktor yang menentukan dan mendukung tema tersebut.
5. Kesalahan Penulisan
Kesalahan penulisan dibagi menjadi tiga yaitu :
a. Kesalahan narasi
Kesalahan dalam penyajian penelitian, biasanya pembahasan yang digunakan adalah Bahasa yang cenderung emosional. Pada kesalahan narasi, ada tiga kesalahan yang harus dihindari yaitu :
- Kesalahan periodesasi : memandang periode sebagai waktu yang pasti
- Kesalahan didaktis : sejarawan menggunakan historiografi untuk mengajarkan suatu nilai tertentu (ideologis)
- Kesalahan pembahasan : sering menggunakan Bahasa yang emotif
b. Kesalahan Argumen