Dapat terjadi jika sejarawan menganggap suatu pendapat umum sebagai fakta sejarah.
d. Kesalahan Menganggap Pendapat Pribadi sebagai Fakta
Dapat terjadi ketika sejarawan melihat suatu peristiwa dan kemudian menganggap suatu peristiwa tersebut berlaku untuk umum dan dianggap sebagai fakta sejarah.
e. Kesalahan Perincian Angka yang Presis
Dapat terjadi karena banyak dari data tradisional yang tidak mungkin di perinci angkanya karena dapat menimbulkan pertanyaan.
f. Kesalahan Bukti yang Spekulatif
Dapat terjadi karena sejarah bersifat empiris sehingga tidak boleh ada bukti sejarah yang berada di luar jangkauan sejarah.
4. Kesalahan Interpretasi
Kemampuan mengumpulkan sumber sejarah harus disertai kemampuan menjelaskan, kesalahan ini dibagi menjadi empat yaitu :
a. Kesalahan tidak Membedakan antara Alasan, Sebab, Kondisi dan Motivasi.Â
Dapat terjadi ketika para sejarawan tidak dapat membedakan empat hal tersebut karena alasan, sebab, kondisi, dan motivasi bisa sangat kompleks dan rumit sehingga untuk menjelaskannya mungkin dapat menyebabkan kesalahan lain.