Sementara itu Tono masih berada di stand pakaian ....
Tono begitu tertarik dengan kaos bergambar tokoh wayang Bima kesukaannya. Setelah tawar-menawar Tono akhirnya membeli kaos tersebut.
Bergegas dia keluar dari tempat itu dan berjalan menghampiri Sono yang sedang asyik melihat-lihat gangsingan. Tanpa sengaja pandangan matanya melihat di bagian lain ada sedikit keributan. Seorang Ibu terjatuh di antara kerumunan orang di sana. Kemudian terlihat dua anak remaja sebayanya berlari dari kerumunan menuju jalan ke arahnya.
"Ada apa itu? Jangan-jangan dia ...."
Dengan cepat ke dua anak itu lari melewati Tono. Uppss ... untung saja Tono berhasil menghindar dengan mundur sedikit ke belakang. Ke dua anak itu lari tanpa memperhatikan suasana jalan sekitarnya.
Dan ... bruukk!!!
Salah seorang remaja itu menubruk Sono yang baru saja melangkah meninggalkan penjual gangsingan. Sono terdorong beberapa langkah. Dengan sigap dia mengatur langkah agar tidak terjatuh. Tetapi tidak dengan anak itu. Dia terdorong ke belakang dan jatuh. Ada yang terlepas dari genggaman anak itu.
Dompet ... ya, dompet! Cepat-cepat anak itu mengambil kembali dompet yang terjatuh dan dimasukkan kantong saku celananya. Benar kecurigaan Tono yang menyaksikan kejadian itu. Anak itu telah mencopet dompet ibu yang terjatuh di sana. Sono menatap tajam ke dua anak yang baru saja menabraknya.
"Hati-hati kalau jalan!!!" seru Sono.
Anak itu berdiri dan berjalan mendekati Sono. Dia menatap Sono dengan wajah marah.
"Apa katamu?" bentak anak itu.
"Hei ... kamu lagi!!!" seru Sono begitu melihat wajahnya.