Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Riset Tunjukkan Sepak Bola Eropa "Membosankan", Apa Sebab dan Solusinya?

4 Januari 2022   15:51 Diperbarui: 4 Januari 2022   15:55 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inti masalah sepak bola Eropa saat ini adalah keserakahan dan tiadanya kehendak politik regulator sepak bola Eropa dan tiap negara untuk mengupayakan keadilan bagi tim-tim kecil. 

Akibat keserakahan dan sikap tutup mata UEFA dan regulator liga-liga Eropa, mukjizat Leicester, tim kecil yang bisa menjuarai Liga Primer Inggris pada 2016 akan terus menjadi dongeng indah yang semakin mustahil terulang.
Sebenarnya, jika mau, setiap liga bisa mengatur berapa maksimal pengeluaran klub untuk membeli pemain "sudah jadi". Bisa pula diatur komposisi pemain senior dan junior dalam tim.

Masalahnya, investor dan sponsor sepak bola Eropa semakin gelap mata. Demi menggapai sukses instan, berapa pun siap digelontorkan. 

Jangan lupa, UEFA juga punya catatan buruk dalam hal semangat antikorupsi. Sepp Blatter dan Michel Platini, dua mantan petinggi FIFA saat ini sedang menghadapi tuduhan korupsi di pengadilan Swiss. 

Pojok baca: 1 dan 2.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun