Inti masalah sepak bola Eropa saat ini adalah keserakahan dan tiadanya kehendak politik regulator sepak bola Eropa dan tiap negara untuk mengupayakan keadilan bagi tim-tim kecil.Â
Akibat keserakahan dan sikap tutup mata UEFA dan regulator liga-liga Eropa, mukjizat Leicester, tim kecil yang bisa menjuarai Liga Primer Inggris pada 2016 akan terus menjadi dongeng indah yang semakin mustahil terulang.
Sebenarnya, jika mau, setiap liga bisa mengatur berapa maksimal pengeluaran klub untuk membeli pemain "sudah jadi". Bisa pula diatur komposisi pemain senior dan junior dalam tim.
Masalahnya, investor dan sponsor sepak bola Eropa semakin gelap mata. Demi menggapai sukses instan, berapa pun siap digelontorkan.Â
Jangan lupa, UEFA juga punya catatan buruk dalam hal semangat antikorupsi. Sepp Blatter dan Michel Platini, dua mantan petinggi FIFA saat ini sedang menghadapi tuduhan korupsi di pengadilan Swiss.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H