Siapa tidak ikut malu ketika mendengar sebagian pemuka agama melakukan hal-hal yang memalukan? Siapa yang tidak ikut prihatin mendengar skandal-skandal pemuka agama dan lembaga agama?
Tentu saja, kita merindukan pemuka-pemuka agama yang melakukan ajaran luhur yang mereka wartakan. Akan tetapi, toh para pemuka agama juga manusia. Seperti kita. Kecewa, marah, malu atas ulah oknum pemuka agama kiranya hal wajar.Â
Iman kita tidak boleh berhenti bertumbuh hanya karena kecewa atas ulah oknum pemuka agama.
Dalam tahap-tahap perkembangan iman menurut James W. Fowler, orang yang masih terpaku pada sosok pemuka agama dan lembaga agama masih berada pada tahap ketiga (sintetis-konvensional). Artinya, masih cukup jauh dari tahap keenam (iman menguniversal), tahap kedewasaan iman.Â
Seorang yang matang imannya kiranya rela berkorban diri, bukan mengorbankan orang lain untuk kepentingan dirinya.
Insan beriman dewasa kiranya memahami, kebenaran (atau Kebenaran) jauh lebih luas daripada klaim eksklusif kelompok keagamaan tertentu saja.
Salam persaudaraan. Dari seorang yang masih jauh dari iman matang. R.B.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H