yang selama ini lebih banyak direncanakan daripada dilaksanakan.
Ketakutan akan pengadilan Tuhan,Â
dan masih banyak lagi alasan untuk belum siap mati...
Maut datang, siapa bisa menolaknya?
Hati bisa berontak saat malaikat maut mendekat, tapi siapa bisa menolak?Â
Si nenek penjual sayur hidup dalam kepasrahan total pada Tuhan.Â
Ia hidup dari pekerjaan bersahaja yang halal. Ia tak sedikit pun mengorupsi uang.Â
Ia tak pernah mengetik komentar kasar di media sosial yang bisa brutal.Â
Si nenek tak takut mati. Seluruh hidupnya adalah ibadah persiapan menyambut kematian.Â
Kematian baginya adalah pintu menuju keindahan bersama Tuhan.
Belajar dari nenek dalam bus yang remnya blong