Mohon tunggu...
Blasius P. Purwa Atmaja
Blasius P. Purwa Atmaja Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan dan Pembelajar

Staf Pengajar di Yayasan TNH Kota Mojokerto. Kepala Sekolah SMP Taruna Nusa Harapan Kota Mojokerto. Kontributor Penulis Buku: Belajar Tanpa Jeda. Sedang membentuk Ritual Menulis. Email: blasius.tnh@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengadopsi "Marketing Mix" dalam Promosi Sekolah

13 Desember 2017   09:55 Diperbarui: 13 Desember 2017   11:07 15745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: http://businessessays. net

Jika rata-rata perolehan nilainya tinggi dan mendominasi perolehan nilai terbaik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau bahkan tingkat nasional tentu masyarakat akan selalu mengingat dan mengapresiasi. 

Selain itu, indikator lain yang bisa dijadikan ukuran kualitas lulusan sebuah sekolah adalah jenjang pendidikan lanjutan (tempat melanjutkan sekolah) yang dimasuki oleh para alumni sekolah tersebut. Jika jenjang pendidikan lanjutannya adalah sekolah-sekolah terkenal dan bonafide, tentu saja masyarakat akan mengakui kualitas lulusan sekolah tersebut.

Yang tidak boleh dilupakan ketika berbicara tentang produk sebuah sekolah adalah prestasi akademik dan non-akademik yang berhasil diraih oleh para siswanya. Selain perolehan nilai akhir yang membanggakan, prestasi siswa dalam berbagai kegiatan olimpiade juga tak boleh lepas dari perhatian. 

Prestasi olimpiade ini biasanya akan sangat mudah menarik perhatian masyarakat umum. Apalagi jika sampai ada publikasi di televisi maupun media cetak. Apapun olimpiadenya. Baik itu olimpiade sains, maupun olimpiade dalam bidang olah raga maupun seni.

Dalam rangka mengejar prestasi siswa di berbagai olimpiade tersebut bahkan ada sekolah yang berkerja sama dengan dunia perguruan tinggi untuk mengadakan bimbingan atau pelatihan khusus. Tentu saja langkah ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. 

Selain bermanfaat untuk mengejar prestasi dalam bidang olimpiade, cara seperti ini bisa dilakukan untuk transfer ilmu dari dunia perguruan tinggi ke sekolah. Guru yang mengajar di sekolah tersebut sekaligus bisa menyerap ilmu dan teknik belajar yang digunakan  untuk menggenjot prestasi.

Semua prestasi tersebut sebenarnya merupakan nilai tambah yang bisa dipamerkan kepada calon peserta didik baru. Seperti halnya dalam sebuah korporasi, untuk menarik minat pembeli, produk yang ditawarkan haruslah memiliki nilai tambah. 

Demikian juga di sekolah. Siswa yang bersekolah tidak hanya dijanjikan akan mendapat selembar ijazah, tetapi akan memperoleh hal-hal lain yang menjadi nilai tambah. Misalnya saja tambahan pelajaran agama, berbagai ekstrakurikuler, atau hal-hal lain yang bisa digunakan untuk meningkatakan daya tarik. Tentu saja penentuan jenis nilai tambah tersebut harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan orangtua dan siswa. 

Tiap sekolah tentunya akan memutuskan nilai tambah yang berbeda untuk menciptakan kekhasan yang kelak kemudian hari bisa menjadi branding sekolah tersebut.

Price (Harga)

Harga adalah biaya yang harus dibayar ketika seseorang ingin mendapatkan barang atau jasa. Dalam dunia pendidikan yang termasuk faktor harga ini adalah besarnya biaya sumbangan perdana, SPP, uang kegiatan ekstrakurikuler, uang ujian, dan lain-lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun