Perkataan “kalau menjadi orang setia atau orang kepercayaan saja tidak boleh, apalagi jadi pemimpin.” Jelas adalah pengertian yang salah jika didasarkan pada surat Al Maidah 51.
Jika kita mendasari pada Al Maidah 51, teman setia tingkatannya lebih tinggi dari pemimpin. Karena jelas teman setia dapat lebih mempengaruhi keyakinan kita dibandingkan dengan pemimpin.
Pemimpin yang beragama Nasrani ataupun Yahudi, baik itu pemimpin dalam kenegaraan ataupun pekerjaan sangat jarang membuat kita menjadi berpindah keyakinan. Tetapi teman setia kita akan sangat mudah mempengaruhi keyakinan kita. Dan kesetiaan kita tersebut bisa lebih mudah mengubah pandangan keyakinan agama kita dan meyakini keyakinan mereka.
Kelompok yang mengatakan bahwa surat Al Maidah 51 adalah berisi larangan Allah SWT untuk memilih pemimpin kafir harus dapat membuktikan dengan dalil yang benar. Yang bersumber dari Al Quran dan Hadist. Bukan hanya bersumber dari perkataan seorang manusia saja.
Sayangnya orang-orang yang dianggap yakin dan mampu menjelaskan bahwa surat Al Maidah 51 tentang larangan memilih pemimpin non Islam, justru di persidangan malah makin membuktikan bahwa surat Al Maidah bukanlah tentang pemilihan pemimpin.
Perkataan “kalau menjadi orang setia atau orang kepercayaan saja tidak boleh, apalagi jadi pemimpin.” Jelas hanya perkataan dari Habib Rizieq dan bukan dari Allah SWT yang tercantum dalam surat Al Maidah 51.
Larangan menjadikan orang orang Alim sebagai tuhan selain Allah.
Ada kisah menarik yang pernah saya baca yang ada hubungannya dengan tulisan ini, yaitu tentang larangan menjadikan orang - orang Alim sebagai tuhan selain Allah.
Allah Ta’ala berfirman dalam surat At Taubah ayat 31 :
(اتَّخَذُواْ أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُواْ إِلاَّ لِيَعْبُدُواْ إِلَهًا وَاحِدًا لاَّ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ)
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan” (QS. At Taubah: 31).