Mohon tunggu...
Black Diamond
Black Diamond Mohon Tunggu... -

Warga biasa yang ingin berpartisipasi lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menggiring Umat Islam Indonesia ke Dalam Pusaran Politik Pilkada DKI

29 Oktober 2016   14:41 Diperbarui: 30 Oktober 2016   11:47 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Benarkah Al Quran tersebut palsu?

Terkait tentang Al Quran palsu, Kementrian Agama Republik Indonesia melalui  Pgs. Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) Kemenag, Muchlis M Hanafi, menjelaskan bahwa terjemahan Al-Quran tersebut (awliyapada QS Al Maidah: 51 diterjemahkan sebagai teman setia.) merujuk pada edisi revisi 2002 Terjemahan Al Quran Kementerian Agama yang telah mendapat tanda tashih dari LPMQ.  Link berita :https://www.kemenag.go.id/berita/417806/soal-terjemahan-awliy-sebagai-teman-setia-ini-penjelasan-kemenag

Terjemahan Al-Quran Kemenag, lanjut Muchlis, pertama kali terbit pada tahun 1965. Pada perkembangannya, terjemahan ini telah mengalami dua kali proses perbaikan dan penyempurnaan, yaitu pada tahun 1989-1990 dan 1998-2002. Proses perbaikan dan penyempurnaan itu dilakukan oleh para ulama dan ahli di bidangnya, sementara Kementerian Agama bertindak sebagai fasilitator.

Kalau mencerna penjelasan dari Kementrian Agama Republik Indonesia, kata awliya diartikan pemimpin adalah tafsir Al Quran periode sebelum tahun 2002. Pada tahun 2002 dilakukan revisi/perbaikan yang mengubah arti awliya dari yang artinya pemimpin menjadi teman setia.  Yang melakukan proses perbaikan dan penyempurnaan adalah para ulama dan ahli dibidangnya.

Yang namanya revisi/perbaikan/penyempurnaan, pasti dianggap lebih baik dari sebelumnya. Ini artinya kata pemimpin dianggap kurang cocok sehingga diganti dengan teman setia.

Saya ingin mengutip salah satu kata-kata dari Pgs. Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) Kemenag Muchlis M Hanafi bahwa, terjemahan Al-Quran bukanlah Al-Quran. Terjemahan adalah hasil pemahaman seorang penerjemah terhadap Al-Quran. Oleh karenanya, sebagian ulama berkeberatan dengan istilah terjemahan Al-Quran. Mereka lebih senang menyebutnya dengan terjemahan makna Al-Quran.

 Menurut Muchlis, terbitan terjemah Al-Quran dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk memahami isi kandungan ayat suci. Namun, ia mengingatkan, dalam memahami ayat-ayat Al-Quran, hendaknya tidak hanya mengandalkan terjemahan, tetapi juga melalui penjelasan ulama dalam kitab-kitab tafsir dan lainnya.

Lalu siapakah pemilik akun @TofaLemon yang menyebarkan informasi Al Quran palsu tersebut?

Dari hasil pencarian di internet didapat bahwa pemilik akun @TofaLemon adalah Mustofa Nara, seorang caleg gagal dari PKS. Akun ini juga pernah bermasalah dengan GP Anshor karena cuitannya di twitter dianggap menghina istri mantan Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid, Nyai Sinta Nuriyah. Link :http://beritakurasi.com/2016/06/18/ketua-umum-gp-ansor-ancam-netizen-penghina-istri-gus-dur/

Lalu kira-kira apa maksud akun Mustofa Nara melemparkan isu Al Quran palsu tersebut? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun