Mohon tunggu...
Birgitta Ajeng
Birgitta Ajeng Mohon Tunggu... -

Buku. Pena. Kopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nol Senti Meter

19 April 2012   10:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:25 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Arine mau peluk Bian, boleh?"

Kamu mengangguk, menyetujui permohonanku. Aku beranjak mendekatimu. Kamu langsung membuka tangan dan memelukku. Aku memejamkan mata. Mendengar detak jantungmu. Rasakan peluk ini, bisikku dalam hati. Nol sentimeter antara tubuhku dan tubuhmu yang tak lama lagi akan menjadi jutaan, miliaran bahkan tak terhingga jaraknya karena aku akan melepasmu. Pedih, namun inilah kenyataannya. Pergilah. Kamu tak layak didera, begitu pun aku. Entah bagaimana cara kita mendera satu sama lain, tapi aku tahu pasti, kita akan bahagia bila kita saling melepas. Itu lebih baik daripada mempertahankan kosongnya, mempertahankan sakitnya, cinta yang tak lagi sama. Maka...

"Arine sayang Bian. Tapi kalau Bian sayang Dewi, ya sudah." ucapku sebelum akhirnya menarik diri dan melepaskan dirimu.

***selesai***

Tulisan ini dimuat di Majalah Kawanku,

No. 83 - 2010, Edisi 06 - 20 Oktober 2010

Oleh : Birgitta Ajeng Destika Putriningtyas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun