5. 躾け (shitsuke), Rajin, yaitu pemeliharaan kedisiplinan pribadi masing-masing pekerja dalam menjalankan seluruh tahap 5S.
Penerapan 5S harus dilaksanakan secara bertahap sesuai urutannya. Jika tahap pertama (seiri) tidak dilakukan dengan baik, maka tahap berikutnya pun tidak akan dapat dijalankan secara maksimal, dan seterusnya. Konsep 5 S pada dasarnya merupakan proses perubahan sikap dengan menerapkan penataan, kebersihan dan kedisiplinan di temapat kerja. Dengan menerapkan prinsip ” A place for everything, and everything in its place, maka setiap anggota organisasi dibiasakan bekerja dalam lingkungan kerja dengan standar tempat yang jelas (Hirano, 1992:9).
Konsep 5 S yang merupakan bagian dari konsep kaizen(改善), memiliki arti penyempurnaan yang berkesinambungan baik dalam kehidupan pribadi, dalam keluarga, lingkungan sosial maupun di tempat kerja (Imai, 1992:VIII). Konsep 5 S merupakan budaya tentang bagaimana seoseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, tertib maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan. Dengan kemudahan bekerja ini, empat bidang sasaran pokok industri yang meliputi: ƒ
- Efisiensi Kerja
- Produktifitas Kerja ƒ
- Kualitas Kerja, dan ƒ
- Keselamatan Kerja dapat lebih mudah dipenuhi.
Pemenuhan bidang sasaran pokok ini merupakan syarat bagi industri dalam bertumbuh kembang secara wajar. Manfaatnya jelas, bukan saja bagi perusahaan, namun juga bagi karyawan (Kristianto,1995:4).
Sebelum kegiatan 5 S dimulai hal yang pertama harus dilakukan adalah mengambil foto di sekeliling tempat kerja. Hal ini akan sangat berguna sebagai perbandingan bilamana 5 S dilaksanakan sepenuhnya (Hirano, 1992:12).
Sedangkan menurut 5 S dalam Softech (2007) 5 S ialah : 5 S adalah kepanjangan dari, Seiri, Seition, Seiso, Seiketsu, Shitsuke adalah pelatihan. Hal ini menjadi satu istilah, tetapi biasanya pengertiannya menjadi bias dalam kehidupan sehari- hari. Demikian juga dengan pemahaman artinya.
Seiri ialah proses memilah terhadap barang-barang yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan, Sedangkan kegiatan seiton ialah kegiatan yang membuat langsung dapat menggunakan barang atau alat yang diperlukan karena barang dan alat tersebut sudah tersusun dengan baik. Sedangkan seiketsu ialah kegiatan untuk menjaga 3 S yaitu seiri, seiton, seiso. Shitsuke ialah kedisiplinan untuk mematuhi aturan 5 S, dan merupakan fondasi yang sangat penting dalam manajemen perusahaan. Bila 5 S dilaksanakan maka efisiensi produksi akan meningkat, serta berguna untuk terhindar dari kecelakaan. Berikut ini adalah penjelasan yang lebih detil mengenai bagian-bagian dari 5 S.
2.1 Konsep Seiri
Seiri yaitu memisahkan benda yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan, kemudian menyingkirkan yang tidak diperlukan (ringkas). Sesungguhnya, terdapat banyak barang yang tidak diperlukan di dalam setiap pabrik. Barang yang tidak diperlukan artinya barang tersebut tidak dibutuhkan untuk kegiatan produksi saat ini (Hirano, 1992:13).
Langkah-langkah Melaksanakan Seiri
Untuk mengetahui barang-barang yang perlu dibuang, barang harus dipisahkan menjadi yang diperlukan dan yang tak diperlukan. Hal ini disebut dengan “Seiri visual” yang kemudian dilaksanakan menggunakan label merah seperti di perusahaan Toyota.